Kamis, 30 April 2009

Banyuwangi...Tanah Jawa...Pucuk Wetan

“Bul-umbul belambangan....bul-umbul belambangan….umbul-umbul belambangan…eman…Belambangan tanah jowo…..pucuk wetan..dst”. Itu merupakan sebagian dari lagu wajib yang biasanya dinyanyikan pada acara-acara sekolahan di Kabupaten Banyuwangi. Yuk kita..telusuri sejarah Belambangan..eh maksudnya Banyuwangi …Tanah Jawa Pucuk Wetan…Sebenarnya sejarah Banyuwangi itu tidak lepas dari sejarah Kerajaan Blambangan. Pada pertengahan abad ke-17, Banyuwangi merupakan bagian dari Kerajaan Blambangan yang dipimpin oleh Pangeran Tawang Alun. Pada masa ini secara administratif VOC menganggap Blambangan sebagai wilayah kekuasannya, atas dasar penyerahan kekuasaan Jawa bagian Timur (termasuk Blambangan) oleh Pakubuwono II kepada VOC. Namun VOC tidak pernah benar-benar menancapkan kekuasaanya sampai pada akhir abad 17, ketika pemerintah Inggris menjalin hubungan dagang dengan Kerajaan Blambangan. Daerah yang sekarang dikenal sebagai komplek Inggrisan adalah tempat dimana pemerintah inggris mendirikan kantor dagangnya.
VOC segera bergerak untuk mengamankan kekuasaanya atas Blambangan pada akhir abad 17. Hal ini menyulit perang besar selama 5 tahun (1767-1772). Dalam peperangan itu terdapat satu pertempuran dahsyat yang disebut Puputan Bayu sebagai merupakan usaha terakhir Kerajaan Blambangan untuk melepaskan diri dari belenggu VOC. Pertempuran Puputan Bayu terjadi pada tanggal 18 Desember 1771 yang akhirnya ditetapkan sebagai hari jadi Banyuwangi, sehingga sampai sekarang pun setiap tanggal 18 Desember diperingati sebagai Harjaba.
Pada saat Harjaba inilah semua guru diwajibkan memakai seragam batik Gajah Oling selama satu minggu penuh selama mengajar di sekolah….Kenapa ya disebut batik Gajah Oling..? Mungkin karena batik gajah oling ini kalau dilihat dari motifnya yang berbentuk belalai gajah yang sedang oling (motif batik menyerupai belalai gajah yang tidak beraturan)…
Dari pertempuran Puputan Bayu itu akhirnya VOC yang menang dengan diangkatnya R. Wiroguno I (Mas Alit) sebagai bupati Banyuwangi pertama dan tanda runtuhnya kerajaan Blambangan.
Tokoh sejarah fiksi yang terkenal adalah Putri Sritanjung yang di bunuh oleh suaminya di pinggir sungai karena suaminya sangsi akan janin dalam rahimnya bukan anaknya tetapi hasil perselingkuhan ketika dia ditinggal menuju medan perang. Dengan bersumpah kepada suaminya sang putri berkata,”Jika darahku yang mengalir di sungai ini amis berarti janin ini memang bukan anakmu tetapi jika sungai ini berbau harum (wangi) maka janin ini adalah anakmu”. Maka seketika itu darah yang mengalir kedalam sungai tersebut ternyata berbau harum (wangi), maka sang suami menyesal. Akhirnya suami yang dikenal sebagai Raden Banterang ini menamai daerah itu sebagai “Banyuwangi”.
Tokoh sejarah lain yang terkenal ialah Minak Djinggo, seorang Adipati dari Blambangan yang memberontak terhadap kerajaan Majapahit dan dapat ditumpas oleh utusan Majapahit yaitu Damarwulan.
Itulah sekelumit sejarah daerah Banyuwangi yang saya ketahui jika masih penasaran ..silahkan datang langsung ke Banyuwangi..oke..

Senin, 27 April 2009

Pakaian Batik pada Unas 2009 di Banyuwangi

Jadwal Ujian Nasional sudah ditetapkan, yaitu unas dimulai 20 April 2009 untuk tingkat SMA/MA dan SMK, sedangkan 27 April 2009 unas untuk tingkat SMP/ MTs serta 11 Mei 2009 untuk tingkat SD/MI. Untuk tahun ini angka rata-rata kelulusan harus mencapai 5,50. Angka ini naik 0,25 dari tahun lalu, sehingga angka 5,50 ini membuat para pelajar takut dan tegang dalam menghadapi unas. Mereka cemas tidak dapat mencapai angka yang ditetapkan. Suka atau tidak suka unas harus dijalani oleh seluruh siswa mulai dari Sekolah Dasar sampai SMA atau sederajat. Bahkan untuk beberapa tahun ke depan, unas SMA pun bakal dijadikan alat seleksi masuk perguruan tinggi negeri (UMPTN), sehingga kelak tidak ada lagi UMPTN.
Agar siswa tidak terlalu tegang dalam mengerjakan soal ujian nasional (Unas), Dinas Pemuda dan Oahraga Kabupaten Banyuwangi membuat terobosan baru yaitu menekankan kepada pengawas untuk tidak terlalu kaku dalam melakukan pengawasan dan diharapkan pengawas Unas juga diwajibkan menggunakan pakaian batik.
Bukan hanya pengawas ruangan tapi seluruh pihak yang terkait dengan pelaksanaan Unas juga diwajibkan untuk menggunakan baju batik dengan harapan bisa mengurangi psikologis ketegangan siswa yang mengikuti Unas. Pakaian batik melambangkan suatu perasaan yang tenang, sehingga bisa berakibat pada ketenangan siswa yang mengikuti Unas.Untuk petugas kepolisiian yang melakukan penjagaan serta pengamanan, juga tidak diperbolehkan menggunakan pakaian seragam polisi lengkap. Termasuk mereka yang mengawal naskah dan lembar jawaban ujian diwajibkan menggunakan pakaian preman yang sopan dan pantas.
Sebenarnya semenjak saya menjadi pengawas unas memang ada keharusan mengenakan pakaian batik, bukan hanya untuk tahun ini saja tetapi sudah mulai diberlakukan beberapa tahun yang lalu. Dengan harapan suasana pelaksanaan ujian nasional lebih tenang dan sejuk. Anak-anak yang sedang mengerjakan unas pun akan merasakan hal yang sama. Mereka tidak akan merasa tegang dan kaku karena semua pengawas memakai pakaian batik bukan pakaian dinas.
Ada peristiwa yang lucu dan mengelikan yang terjadi pada saat pengawasan unas. Saat itu saya memakai baju batik yang saya beli di daerah Jawa Tengah dengan harapan tidak ada dari pengawas lain yang sama bajunya dengan saya. Tetapi apa yang terjadi…? Ternyata masih ada dari para pengawas itu yang memakai baju batik sama persis dengan yang saya pakai. Alamak….hehehe..Sungguh saya tidak menyangka akan terjadi seperti itu. Padahal baju batik yang saya pakai itu adalah baju batik..seragam..keluarga saya di Jateng kok masih bisa sama persis baik model dan warnanya. Heran dech….
Tetapi apapun yang terjadi unas itu dapat berlangsung dengan aman dan tenang. Selama menjadi pengawas unas, saya pun tidak menemukan suatu pelanggaran apapun. Dengan demikian saya berharap semua siswa yang mengikuti unas dapat lulus dengan baik sehingga dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Tetap optimis dalam Unas.

Selasa, 14 April 2009

Mereka Membiarkan Anak-Anak Menangis

Ketenangan proses belajar mengajar di SDN Simojayan II, Ampel Gading, Kabupaten Malang terganggu. Kondisi sekolah yang semula tenang dan nyaman berubah menjadi hujan tangis. Hal ini karena adanya perselisihan antara pihak pengrajin mebel-rekanan-pemda Malang dalam soal tender pembuatan bangku.Sejumlah pengrajin mebel mengambil paksa bangkunya di beberapa sekolahan, karena mereka tidak dibayar rekanan. Sedangkan rekanan juga tidak dibayar oleh Pemkab Malang, karena dinilai bangkunya tidak sesuai dengan spesifikasi.
Aksi pengambilan ini terus berlangsung tanpa memperhatikan perasaan para siswa. Siswa yang kehilangan bangkunya langsung menangis. Guru dan Kepala Sekolah yang semula tampak tegar mendampingin siswa juga turut meneteskan airmata. Beberapa guru terpaksa keluar ruangan karena tidak kuasa melihat siswanya menangis. Mengetahui sisnya diliputi rasa sedih, para guru berusaha membesarkan hati mereka. Jasngan patah semangat anak-anak, tetaplah belajar meski harus di lantai....
Kalau kita mengacu pada pihak yang bertikai, yaitu pengrajin-rekanan-pemda dapat dipahami. Kita maklum kalau pengrajin marah dan mengambil barangnya di sekolahan, karena mereka tidak mendapatkan upah. Pemda Malang yang tidak mau membayar juga bisa dimaklumi, karena hasil kerja pengrajin tidak sesuai spesifikasi, sehingga mereka tidak mau dituduh korupsi.
Sebenarnya dari peristiwa tersebut tampak sekali pihak yang bertikai tidak memerdulikan perasaan para siswa, mereka hanya memikirkan diri sendiri. Mereka hanya berpikir soal untung rugi, suatu persoalan yang orang dewasa yang masih sangat sulit dipahami oleh anak-anak usia sekolah dasar.
Yang lebih menyakitkan lagi dan sungguh tidak pantas dan tidak bertanggung jawab justru dilakukan oleh Bupati Kabupaten Malang Sujud Pribadi yang menyatakan bahwa pihaknya mempersilahkan para pengrajin jika ingin mengambil bangku mereka. Sharusnya sebagai orang nomor satu di Malang, Sujud bisa memasang badan untuk melindungin perasaan para siswa. Dia seharusnya berani berkorban, misalnya memberikan sedikit uang kompensasi kepada pengrajin agar menunda pengambilan bangku dalam beberapa hari. Paling tidak mengambilnya pada sore atau malam hari saat anak-anak tidak berada di kelas. Sayang hal itu tidak dilakukannya, padahal disitulah jiwa kepemimpinan seseorang akan terlihat! Tapi itulah yang terjadi di Malang...Mereka membiarkan anak-anak menangis dan belajar di lantai..sungguh malang!

Selasa, 07 April 2009

Pemilu dan Antusiasme Masyarakat

Pemilu sebentar lagi, namun ternyata biaya pemilu ini sangat mahal yaitu pemilu legislatif sebesar Rp 5,03 Triliun dan pemilu capres sebesar Rp 9,07 Triun. Sehingga akan mubazir rasanya jika biaya yang begitu besar ini tidak mampu mengundang antusiasme masyarakat untuk pergi ke TPS.Meski sebenarnya meningkat atau menurunnya tingkat partisipasi masyarakat dalam mencontreng kertas suara hasilnya tetap sah dan tidak ada yang cacat hukum.
Pemilu 1999, setelah tumbangnya pak Harto mengundang antusiasme tinggi hanya 10,21% yang tidak menggunakan hak pilihnya. Pemilu 2004 pemilih yang abstain jumlahnya 23,34%.Pemilu 2009 ini diprediksi yang abstain sekitar 40-50%. Menurunnya gairah masyarakat itu karena kinerja para politikus dari partai dan parlemen yang belum mampu menjadi institusi yang membesarkan hati rakyat. Rakyat yang sudah mengeluarkan keringat, berdarah bahkan sampai ada yang kehilangan nyawa saat kampanye. Ternyata tidak diberi imbalan yang memuaskan oleh orang-orang yang mereka kirim ke kursi legislatif. Penurunan tingkat partisipasi ini dapat dilihat sebagai menurunnya antusiasme orang pada demokrasi yang ekspresinya tidak mengganggu hajat hidup sehari-hari.
Selain itu tingkat partisipasi masyarakat yang menurun juga karena pemilihan tanggal pencontrengan.Pemilu 1999, dilaksanakan hari Senin 7 Juni yang juga dliburkan.Sebenarnya hal ini bisa menambah orang yang enggan ke TPS kian banyak, karena hari pemilu dijadikan hari libur. Pemilu 2004, dilaksanakan Senin 9 April. Saat itu gairah orang kepada demokrasi mulai turun.Pemilu 2009, dilaksanakan hari Kamis dan hari Jumatnya libur. Karena ada itu adanya hari pemilu yang diliburkan menjadikan Long Weekend, sehingga menyebabkan orang yang semula sudah tidak berantusias pergi ke TPS kian tak antusias lagi bahkan justru pergi melancong atau berekreasi ke luar kota..he..he..he
Meski prediksi partisipasi masyakatpada Pemilu nanti akan menurun tetapi diharapkan jangan terlalu banyak, karena pesta demokrasi ini sangat mahal. Silahkan Anda datang ke TPS..contreng salah satu dari para caleg yang gambarnya nampang di pohon, tembok, tiang listrik, tiang telepon, tiang rambu lalu lintas, baliho, spanduk, kaos atau iklan di TV itu semua tidak ada yang sempurna. Tapi inilah demokrasi.Demokrasi berangkat dari keyakinan bahwa manusia tidak sempurna. Marilah ikut pemilu dan contrenglah para caleg yang anda anggap mampu membawa perubahan bangsa!!

Sabtu, 04 April 2009

Sehari Berwisata di Mangrove Blok Bedul

Banyuwangi memang kaya akan tempat wisatanya. Tempat wisata yang terkenal di Banyuwangi adalah Sukomade, Pantai Plengkung dan Kawah Ijen. Namun yang baru-baru ini sering dibicarakan orang adalah wisata mangrove blok bedul. Wisata Mangrove Blok Bedul ini terletak di Banyuwangi Selatan, kira-kira 70 km dari Banyuwangi Kota. Wisata Mangrove Blok Bedul ini masuk dalam kelestarian Taman Nasional Alas Purwo.
Wisata Mangrove Blok Bedul ini merupakan salah satu tempat wisata mangrove terbaik di Indonesia. Kondisi Mangrove Blok Bedul ini terkenal sangat indah dan masih alami. Keindahan Mangrove Blok Bedul ini menarik minak JICA dan Dinas Pariwisata Banyuwangi untuk mengembangkannya. JICA merupakan organisasi Jepang yang berkompeten untuk menangani mangrove. Sehingga JICA selalu mencari daerah yang terdapat wisata mangrovenya.
Didorong oleh rasa penasaran, karena kata orang-orang mangrove blok bedul ini sangat indah dan alami. Maka saya ingin juga membuktikannya dan akhirnya pada hari minggu, 29 Maret 2009, saya seharian pergi berwisata Mangrove Blok Bedul. Ternyata di sana juga sedang dilakukan shootingan oleh Metro TV, sebuah stasiun nasional dari Jakarta itu. Kebetulan nih..siapa tahu saya ikut tershooting dan masuk TV..hehehe..
Saat shootingan berlangsung hadir pula para pejabat dari dinas pariwisata banyuwangi. Diharapkan dengan adanya liputan khusus tentang Mangrove Blok Bedul yang dilakukan oleh Metro TV ini akan membuat mangrove blok bedul semakin dikenal oleh masyarakat dan menjadi daya pesona pariwisata di Banyuwangi.
Subhanallah…Mangrove Blok Bedul sungguh sangat indah dan alami. Suasananya sangat sejuk dan asri ditambah dengan angin yang bertiup sepoi-sepoi. Untuk lebih menikmati keindahan mangrove blok bedul ini saya harus berkeliling naik perahu, kebetulan sekali saya naik perahu bersama para pejabat dari dinas pariwisata banyuwangi dan kepala desa setempat. Sehingga sangat pantas memang kalau disebutkan bahwa mangrove wisata blok bedul ini masuk salah satu mangrove terbaik di Indonesia. Jika anda ingin menikmati keindahan mangrove ..datanglah ke Wisata Mangrove Blok Bedul di Banyuwangi Selatan ini..dijamin puas..puas..puas