Senin, 24 Mei 2010

Ibu Ainun Habibie Berpulang, Rencananya Dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata

Presiden SBY Minta Prosesi Pemakaman Ditangani Negara

JAKARTA - Kondisi kesehatan mantan Ibu Negara Hasri Ainun Habibie terus memburuk. Istri Presiden ketiga RI Baharuddin Jusuf Habibie itu dilaporkan memasuki masa-masa paling kritis dari rangkaian tindakan medis yang dilakukan tim dokter Ludwig Maximilians Universitat Klinikum, Munchen, Jerman, sejak Maret lalu. Ainun dirawat pascadelapan kali operasi untuk mengangkat tumor paru-paru, bronkitis akut, dan lemah jantung.

''Saat ini keluarga sudah berkumpul di Munchen terkait kondisi Ibu. Bapak (Habibie, Red) dan Thareq Habibie beserta istri sudah di sana. Sementara Ilham Habibie masih dalam perjalanan ke Jerman,'' terang Watik Pratiknyo dari Habibie Center di Jakarta Sabtu kemarin (22/5).

Ainun yang kini berusia 72 tahun mengalami koma dan kondisinya masih sangat rentan. Pada pagi, sempat beredar kabar bahwa Ainun telah mengembuskan napas terakhir di Jerman. Namun, siangnya kerabat dekat mengklarifikasi kabar itu bahwa kondisinya memang sempat drop.

Tadi malam WIB update dari sejumlah kerabat dan kolega menyatakan bahwa kondisi Ainun berangsur stabil, walaupun masih belum lepas dari fase kritis dalam keadaan koma. Wanita kelahiran Semarang, 11 Agustus 1937, itu kini mendapat perawatan tim medis rumah sakit tercanggih di Jerman tersebut di bawah pengawasan Prof Dr Gerhard Steinbeck, spesialis penyakit jantung terkemuka di negara itu.

Staf pribadi Habibie, Marulloh Noor, mengatakan bahwa dirinya menerima kabar buruk melalui pesan SMS dari Habibie pukul 01.30 Sabtu dini hari WIB. Kondisi terburuk itu terjadi sejak tiga hari lalu. Sebelumnya keluarga mengharapkan Ainun bisa pulih. ''Kamis lalu masih sadar walaupun makannya hanya lewat infus. Tapi, saat itu masih bisa merespons ketika diajak bicara dan salat,'' kata Marulloh. Kemudian, kondisinya menurun drastis.

Menurut Marulloh, dokter sempat menyerah dan tak bisa melakukan perawatan medis lagi. Keluarga, kata dia, juga sudah bersiap dengan segala kemungkinan terburuk. ''Kami mohon doanya saja,'' ujarnya.

Berdasar pantauan Jawa Pos di kediaman Habibie di Jalan Patra Kuningan, Jakarta, mulai pagi hingga sore kesibukan sudah tampak. Sejumlah kerabat dan pekerja datang silih berganti. Beberapa petugas dari Garnisun juga sudah beraktivitas di kediaman Habibie. Salah seorang penjaga keamanan kediaman Habibie bernama Hendra mengatakan, mereka diperintah untuk membersihkan rumah dan mempersiapkan kemungkinan terburuk. ''Ya tau sendirilah, Mas. Saya tidak mau berandai-andai,'' ujarnya menjawab pertanyaan sejumlah wartawan.

Beberapa pihak juga sempat kecele ketika mendengar kabar menurunnya kondisi kesehatan Ainun. Jawa Pos sempat melihat beberapa florist mengantarkan karangan bunga duka cita ke kediaman Habibie. Namun, pihak keamanan dan sejumlah pegawai menolak dan meminta mereka mengembalikan karangan bunga tersebut. ''Kami belum mendapat kabar. Kondisi rumah kosong, Mas. Semua sudah ke Jerman,'' tutur dia.

Juru Bicara Presiden Julian Aldian Pasha ketika dihubungi mengatakan bahwa Presiden SBY telah menginstruksi Wapres Budiono agar memantau perkembangan kondisi Ainun. ''Presiden berpesan dan berdoa untuk kesembuhan Ibu Ainun. Presiden juga meminta Wapres Boediono menyiapkan segala sesuatu bantuan apa pun yang diperlukan untuk membantu Pak Habibie,'' kata Julian.

Presiden juga sudah meminta protokoler istana menyiapkan segala keperluan apabila kondisinya terus memburuk. Sebab, dalam kapasitas Habibie sebagai mantan presiden, segala kesiapan jika Ainun berpulang ditangani oleh negara. (zul/c4/iro)
jawapos.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar