Jumat, 24 Desember 2010

Sayangilah Ibu Kita

Terkadang dalam hidup ini, kita sering banget menomorduakan ibu kita. Yang selalu kita utamakan adalah pasangan kita, entah itu suami atau isteri, pacar atau kekasih. Kita mengganggap bahwa pasangan kita adalah segala-galanya, apa yang kita punyai segalanya diberikan untuk pasangan.Kebahagiaan, kesenangan kita berbagi dengan pasangan kita, sedangkan kesedihan, keperihan hati, kita justru berbaginya dengan ibu. 

Berikut ini ada sebuah puisi yang menggambarkan hubungan antara Ibu kita dengan Pasangan Kita :
Saat aku senang, aku akan mencari pasanganku
Namun saat aku sedih, aku akan mencari ibuku  

Jika aku mendapat keberhasilan, aku ceritakan pada pasanganku
Namun jika gagal, aku ceritakan pada ibuku

Saat hatiku bahagia, aku akan peluk erat pasanganku
Saat hatiku berduka, aku akan peluk erat ibuku
Saat ingin berlibur, aku akan membawa pasanganku
Saat aku sibuk, aku antar anak ke rumah ibuku

Saat menyambut hari kasih sayang, aku akan memberi hadiah pada pasanganku
Namun, saat menyambut hari ibu, aku hanya memberi ucapan "Selamat Hari Ibu"

Aku selalu ingat pasanganku, tapi ibu selalu ingat aku
Aku akan selalu telepon pasanganku, tapi entah kapan aku akan telepon ibuku

Aku akan selalu membelikan hadiah untuk pasanganku, 
tapi entah kapan aku akan membelikan hadiah untuk ibuku
 
Coba renungkan:

"Jika kamu sudah selesai sekolah dan sudah bekerja, masih ingatkah kamu pada ibumu?"
"Ibu tidak menginginkan apa-apa dari kamu, hanya dengan setiap saat menyapa ibumu itu sudah cukup"

Saat ibu masih ada, kita akan bersikap biasa saja, tapi kalau ibu sudah tiada hanya ada tangisan air mata
Ibu, aku rindu sekali kepadamu
Ibu, aku sayang sekali kepadamu

Berapa banyak yang sanggup menyuapi ibunya....
Berapa banyak yang sanggup mencuci muntahan ibunya.....
Berapa banyak yang sanggup menggantikan alas tidur ibunya.....
Berapa banyak yang sanggup membersihkan najis ibunya...... .
Berapa banyak yang sanggup membuang belatung dan membersihkan luka kudis ibunya....
Berapa banyak yang sanggup berhenti kerja untuk menjaga ibunya.....
 
Kisah tentang anak dan ibunya....
Seorang anak menemui ibunya yang sedang sibuk menyediakan makan malam di dapur lalu menghulurkan selembar kertas yang bertuliskan sesuatu. Si ibu segera melap tangannya dan menyambut kertas yang diulurkan oleh si anak lalu membacanya. Upah membantu ibu:
1) Membantu ibu pergi belanja : Rp 4.000,-
2) Membantu menjaga adik : Rp 4.000,-
3) Membantu membuang sampah : Rp 1.000,-
4) Membantu membereskan tempat tidur : Rp 2.000,-
5) Membantu menyiram bunga : Rp 3.000,-
6) Membantu menyapu : Rp 3.000,-
7) Membantu mengepel lantai : Rp 3.000,-
8) Membantu mencuci piring : Rp 2.000,-
9) Membantu mencuci baju : Rp 3.000,-
Jumlah keseluruhan : Rp 25.000,-
 
Selesai membaca, ibu hanya tersenyum dan memandang anaknya, kemudian ibu mengambil pensil dan menulis sesuatu di belakang kertas yang sama.
1) Biaya mengandungmu selama 9 bulan - GRATIS
2) Biaya tidak tidur karena menjagamu - GRATIS
3) Biaya air mata yang menitik karena tingkah lakumu - GRATIS
4) Biaya gelisah karena mengkhawatirkanmu - GRATIS
5) Biaya menyediakan makan, minum, pakaian, dan keperluanmu -GRATIS
Jumlah Keseluruhan Nilai Kasih Sayangku - GRATIS
 
Air mata si anak berlinang setelah membaca apa yang dituliskan oleh ibunya. Si anak menatap wajah ibu sambil memeluknya dan berkata,"Aku Sayang Ibu". Kemudian si anak mengambil pensil dan menulis "Telah Dibayar Lunas" ditulisnya pada muka surat yang sama. "Ibu, aku tidak akan menuntut upah lagi, jika ibu menyuruhku,"janji si anak pada ibunya.