Senin, 14 Juni 2010

Pria Lebih Menderita Karena Putus Cinta

Hubungan cinta tidak selamanya berjalan mulus. Ada yang sukses hingga ke jenjang  pernikahan dan kemudian membuahkan anak. Namun lebih banyak hubungan cinta yang berakhir prematur dengan kedua pihak kembali menjalankan kehidupan lajangnya masing-masing. Ada yang berakhir baik-baik dengan keduanya saling mengucapkan terima kasih dan masih menjadi teman dekat.  Ada pula yang berakhir tidak baik dengan keduanya saling mengucapkan sumpah serapah dan berurai air mata. 

Bagaimanapun juga, hubungan cinta yang kandas pasti sedikit banyak menimbulkan penderitaan bagi pihak-pihak yang terlibat di dalamnya. Pihak mana sebenarnya yang paling menderita akibat putus cinta? Prialah yang sebenarnya paling menderita, menurut David Zinczenko, kolumnis majalah Men’s Health. Ia menolak anggapan umum bahwa pria lebih tegar daripada wanita dalam menghadapi putusnya hubungan percintaan. 
Apa saja alasannya?
1. Pria Menyembunyikan Perasaannya. 

Ketika seorang pria diputuskan oleh pasangannya, biasanya ia akan sesumbar: Biar saja, life still goes on. Caranya? 26% pria yang mengisi survei online Men’s Health melakukannya dengan minum-minum bersama teman-temannya. 36% pria akan menatap mantan pacarnya, tersenyum, dan mengucapkan terimakasih. Faktanya, kedua hal tersebut dilakukan pria untuk menutup-nutupi perasaannya. Ini adalah reaksi yang alamiah; gender pria dikondisikan masyarakat untuk tidak gampang menunjukkan perasaan, apalagi perasaan yang membuatnya terlihat lebih lemah. Namun represi ini juga berakibat sulitnya menghilangkan perasaan terluka, marah, atau sedih dari dirinya. 

Sebaliknya, wanita yang putus cinta biasanya langsung menangis (atau mengekspresikan emosinya) saat itu juga, dan wanita juga cenderung lebih to-the-point ketika mengakhiri hubungan cinta. Akhirnya mereka akan lebih cepat menghilangkan perasaan-perasaan negatif itu dibandingkan pria.

2. Pria Punya Lebih Sedikit Teman Curhat. 

Salah satu alasan mengapa wanita lebih cepat pulih dari penderitaan pasca putus cinta daripada pria adalah karena wanita memiliki lebih banyak teman yang bisa diandalkan untuk bercerita. Penelitian menunjukkan bahwa pria mengandalkan hubungan cinta untuk mendapatkan kedekatan emosional dan dukungan sosial, sementara wanita bisa mendapatkan hal yang sama dengan keluarga dan teman sesama wanita. Begitu wanita
mengalami putus cinta, ia akan bercerita kepada siapa saja, kalau perlu kepada orang yang tidak dikenal yang duduk di sebelahnya di bis umum, agar perasaannya bisa lebih enak. Pria, di sisi lain, cenderung lebih enggan membuka diri untuk soal ini. Mungkin baru beberapa bulan kemudian, ketika dalam keadaan setengah teler, baru ia berani bercerita kepada teman-teman prianya mengenai betapa inginnya ia kembali lagi dengan si mantan.

3. Pria Tidak Suka Memulai Dari Awal Lagi.

Setelah putus cinta, pada awalnya pria mungkin akan merasa semangat membayangkan wanita-wanita yang akan ia kencani di masa depan. Namun setelah kencan yang keempat, kesembilan, atau ketigabelas kalinya,
barulah ia sadar kalau dibutuhkan usaha keras dan waktu yang panjang untuk sampai pada tingkat keintiman yang pernah ia alami bersama mantannya. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa wanita lebih mampu
menyesuaikan diri ketika hubungan berakhir karena sebelumnya mereka sudah memikirkan adanya kemungkinan itu, sementara pria biasanya lebih tidak siap dengan putus cinta. Perasaan nyaman secara emosional membuat pria merasa beruntung bisa memiliki seseorang seperti dia. Sayangnya, hal ini seringkali baru disadari ketika si dia sudah berubah status menjadi mantan pacar.

4. Gambaran Pacaran Pria Yang (Terlalu) Ideal.

Banyak kasus putus cinta merupakan reaksi sesaat atas apa yang dirasa sebagai kebosanan; bosan dengan aktivitas, pembicaraan, dan pertengkaran yang itu-itu saja. Kalau kembali melajang, pria mungkin merasa ia akan menjalani hidup yang lebih menarik; tanpa komitmen, bebas pergi ke mana saja, dan bebas bergaul dengan wanita-wanita yang bisa dijadikan pacar baru. Barulah ketika benar-benar melajang ia sadar
bahwa hidupnya tidak menjadi seperti itu, bahkan sekarang waktunya tersita oleh pekerjaan. Ia pun kembali merindukan keintiman yang dia alami pada masa pacaran dulu. Penelitian menunjukkan bahwa wanita lebih tinggi skornya daripada pria dalam hal keintiman sosial, seksual, dan intelektual. Dan biasanya wanita juga lebih cepat menyadari bahwa keintiman adalah dasar dari hubungan yang tahan lama, dan bukannya sekedar variasi aktivitas. 
Menurut Zinczenko pula, beberapa penelitian menunjukkan bahwa pria lebih rentan
mengalami stres, depresi, dan kecemasan ketika putus cinta dibandingkan dengan wanita. Itu menurut dia. Bagaimana pendapat anda? Apakah anda memiliki pengalaman yang membenarkan atau menyangkal pendapat ini? 
sumber : http://id.shvoong.com/

Minggu, 13 Juni 2010

Analisa Teknis Hasil Video Porno Mirip "Luna Maya-Ariel"

 

Masih penasaran dengan video porno mirip Luna Maya dan Ariel yang telah menghebohkan internet? Simak analisis teknis video tersebut dari kacamata TI. Menurut praktisi multimedia Abimanyu Wachjoewidajat video yang kini beredar ada yang berdurasi pendek (V1) dan berdurasi panjang (V2). 

Berikut hasil analisis pria yang biasa disapa Abah ini :



1. Kedua file MP4 dibuat oleh video processor yang sama. Hal ini berdasarkan format data, Frame Per Second & Data rate dan lainnya. Kalau keduanya buat hasil reproduksi berarti sangat mungkin menggunakan HP/device yang sama.  Saat ini setidaknya beredar dalam 2 format data, versi 3GPP dan MP4.

2. Ada banyak asumsi bahwa 2 video tersebut dilakukan pada 1 sesi. “Fakta yang saya temui adalah kedua adegan tersebut dilakukan pada kamar yang berbeda. Hal ini berdasarkan struktur koridor kamar, TV, lukisan dan tempat tidurnya berbeda. Jadi sangat mungkin bahwa itu juga dilakukan pada hotel yang berbeda,” papar Abah. 

3. Pada V1 kelihatan yang digunakan adalah double bed dan posisi yang dilakukan kadang melintang, sedangkan pada V2 menggunakan twin bed dan posisi actionnya selalu sejajar tempat tidur.

4. Soal figur pemain :

a. Pada kedua video diyakini dimainkan oleh 1 wanita yang sama dan memang sangat mirip LM. “Tetapi untuk figur yang pria, saya meragukan bahwa pria di kedua video itu adalah orang yang sama,” tukasnya .
“Sebab pada yang V1 tidak ada sama sekali wajah si pria, jadi tidak layak kalau kita katakan pada V1 tersebut adalah orang yang mirip Luna dan Ariel.  Karena pada V1 tidak ada bukti pelakunya mirip Ariel. Kemudian, perut si pria di V1 lebih buncit dibanding yang di V2 selain itu struktur tubuhnya sepertinya berbeda dengan yang di V2,” lanjutnya kepada detiknet, Senin (7/6/2010).

b. Yang V2 wajah yang pria kelihatan mirip Ariel karena banyak atau beberapa kali wajahnya terlihat.

5. Soal tato yang wanita :

a. Abah meragukan bahwa itu adalah gambar kupu-kupu, karena ia mengaku telah memeriksa dengan menggunakan program Image Manipulator Program lalu melakukan beberapa color adjustment.
“Bentuk yang tampil lebih mungkin mirip kumbang (dengan 2 pasang rentang sayap besar dan kecil) karena bentuknya melebar atau mungkin juga itu adalah gambar bunga tetapi dengan bentuk yang terbalik (dengan kuncup menghadap kebawah, mungkin agar indah bila dilihat pemiliknya).  Yang pasti bukan Kupu-kupu. Kalau kupu-kupu pasti bagian sayap akan lebar bukan memanjang,” tegasnya.
“Ini saya lakukan tanpa ada rekayasa karena saya sertakan cara mensetting color adjustmentnya, kalau ada yang mengerti cara tersebut dan melakukan setting yang sama seperti yang saya lakukan maka dia pasti 100% akan mendapat hasil sama. Dengan kombinasi cara-cara di atas bisa diperkirakan bahwa gambar tersebut dibikin berkesan 3 dimensi dimana beberapa area (sedikit ke tengah) lebih tebal dan berkesan tumpang tindih,” imbuhnya.

b. Khusus pada gambar ‘Tato – Reduced Color’  dengan trik yang Abah gunakan tersebut ia mengaku berhasil mendapatkan semacam suatu titik pusat dan garis awal dari keseluruhan gambar tato itu yang berwarna hitam.
“Hal ini menguatkan analisa saya di atas.  Dengan demikian pasti tato tersebut adalah tato permanen karena terjadi penekanan pada titik hitam tersebut.  Bukan yang non-permanen,” pungkas Abah.

Apakah Wanita di Video Porno itu Benar Luna Maya?

Berikut penjabaran secara teknis dari praktisi multimedia Abimanyu Wachjoewidajat kepada detiknet, Senin (7/6/2010) :

1. Mengenai apakah Luna Maya memiliki tato seperti yang ada pada figur wanita pada video tersebut, pria yang biasa disapa Abah ini coba melakukan pencarian pada Google dengan keyword ‘Luna Maya’. Hasilnya, ia mendapatkan gambar seseorang mirip Luna sedang di pantai.
“Foto yang sama seperti yang saya temukan tersebut banyak ditampilkan pada banyak blog dan situs dan semua mereferensikan bahwa gambar tersebut adalah Luna Maya,” tukasnya.

2. Untuk mencari keabsahan sumber gambar dari sekian banyak sumber yang tersedia Abah memilih gambar dari situs yang memang khusus image. Ia sengaja memblurkan wajah, dada dan (maaf) bagian selangkangannya, karena selain tidak relevan dengan topik yang dibahas dan demi menghindari penyebaran yang berkesan seronok. 


“Pada gambar tersebut saya melakukan zooming pada sekitar lokasi pinggul (yang sama seperti yang ada tato pada video). Hasil zoom yang saya dapat adalah seperti terlampir dan dengan sedikit melakukan color adjustment untuk mempertajam perbedaan warna dan ternyata terlihat ada sebagian gambar yang mirip tato di tubuh tersebut tetapi kebetulan bagian lainnya banyak tertutup tali bikini (thong),” papar Abah.  

3. Jadi menurut dia, kalau yang di gambar pantai tersebut adalah bukan Luna Maya berarti sangat mungkin orang pada gambar tersebut adalah pemain yang di kedua video porno yang saat ini tengah bikin heboh itu. Sebab wajah dan tubuh orang tersebut sangat mirip Luna Maya.
“Namun kalau wajah yang di pantai itu memang Luna Maya, maka apakah betul di pinggangnya ada semacam tato seperti yang saya temukan tersebut? Bila betul berarti ‘pernyataan bahwa Luna tidak punya tato di pinggul kiri’ justru perlu dipertanyakan. Pembuktiannya adalah yang berwajib saja yang melakukan pemeriksaan,” lanjutnya.

4. Untuk mencari orang yang di pantai tersebut tersebut (kalau bukan Luna Maya) salah satu cara pemastiannya dinilai mudah. Pada gambar tersebut terlihat tas merah di bawah payung.
“Coba Anda telusuri siapa pemilik tas tersebut. Selain itu ada banyak seri foto seiring dengan gambar yang di pantai tersebut dan ada wajah-wajah temannya juga. Jadi harusnya mudah untuk diklarifikasi. Teman-temannya pasti mengetahui apakah di pinggul orang tersebut ada tato atau tidak karena mereka pasti lebih melihat hal tersebut daripada kita,” tandas Abah. Sumber : detik.com

Jika menurut Abah, video tersebut adalah asli dan bukan merupakan rekayasa teknologi IT tentunya pemain-pemain itu harus mau bersikap jujur kepada khalayak umum untuk mengakuinya bukan malah selalu membatahnya dengan berbagai amacam alasan yang dibuat-buat. Mayarakat kita sudah kritis dan tidak mudah untuk dibohongin. Para selebritis memang pandai bermain peran dan berakting. Namun jika para pelaku (pemain) film dalam video tersebut memang mereka, sudah sewajarnya kita harus memblacklist nama mereka dari idola kaum remaja (muda) yang sekarang menjadi serba hedonis, borjuis dan melupakan nilai-nilai agamis. Selain itu mereka juga wajib dihukum, karena telah melanggar norma susila dan agama. Mereka bukanlah suami istri yang sah tetapi sudah berani melakukan hubungan intim layaknya suami istri bahkan sekaligus mendokumentasi sebagai film hot mereka. Setujukan jika mereka dihukum...??

Senin, 07 Juni 2010

Mengapa Anda Masih Menunda Pernikahan ?


Kalau kita tanya seorang pemuda atau pemudi, mengapa anda belum menikah? Maka jawabanya antara lain :

1. Masih kuliah atau masih menuntut ilmu

Dikhawatirkan bila menikah akan mempengaruhi prestasi belajar dan mempengaruhi persiapan masa depan. Hal ini sesungguhnya tergantung dari manajemen waktu, waktu yang biasanya dipakai untuk hura-hura setelah waktu kuliah, maka diganti dengan mencari nafkah atau bercengkrama dengan keluarga. Disisi lain, bisa menghemat sewa kamar (kost-kostan), dapat saling membantu mengerjakan tugas (kalau satu bidang studi) atau dapat memperluas wawasan diskusi interdisipliner, misalnya suami studi ilmu komputer dan istri akutansi maka diskusi komputasi akutansi akan nyambung, atau biologi dengan kimia diskusi tentang biokimia dan sebagainya.

2. Bila menikah akan terkekang

Merasa tidak bisa bebas lagi, tidak bisa kongkow-kongkow (jalan-jalan santai) di mall setelah pulang kuliah atau kerja. Bahkan merasa bertambah beban tanggung jawabnya untuk memberi nafkah istri dan anak.

3. Belum siap dalam hal materi atau rezeki.

Banyak yang beranggapan kalau mau menikah harus siap materi, yang berarti harus mempunyai jabatan yang mapan, rumah (minimal BTN), kendaraan dan lain-lain, sehingga bila belum terpenuhi semua itu, merasa takut untuk "maju" menikah.

4. Tidak ada / belum ada jodoh.

Dibawah ini adalah pesan Rosul SAW: Imam Thabrani meriwayatkan dari Anas binMalik R.A. bahwa Rasulullah SAW bersabda :"Barang siapa menikahi wanita karena kehormatannya (jabatan), maka Allah SWT hanya akan menambah kehinaan; Barang siapa menikah karena hartanya, makaAllah tidak akan menambah kecuali kefakiran; Barang siapa menikahi wanita karena hasab (kemuliaannya), maka Allah hanya akan menambah kerendahan. Dan barang siapa yang menikahi wanita karena ingin menutupi (kehormatan) matanya, membentengi farji (kemaluan)nya, dan mempererat silaturahmi, maka Allah SWT akan memberi barakah-Nya kepada suami-istri tersebut".

Imam Abu Daud & At Tirmidzi meriwayatkan, bahwa Rasulullah SAW bersabda :"Tetapi nikahilah wanita itu karena agamanya. Sesungguhnya budak wanita yang hitam lagi cacat, tetapi taat beragama adalah lebih baik (dari pada wanita kaya & cantik tapi tidak taat beragama)". Bukan berarti Rasulullah SAW mengabaikan penampilan fisik dari pasangan kita, sebagaimana Rasulullah SAW bersabda :"menikahlah dengan wanita yang subur rahimnya." (HR Abu Daud, An Nasai & Al Hakim).

"Tiga kunci kebahagiaan suami adalah: Istri yang solekhah, yang jika dipandang membuat semakin sayang, jika kamu pergi membuat tenang karena bisa menjaga kehormatannya dan taat pada suami"

5. Mungkin masih ada alasan lainya

Yang tidak akan dibahas disini misalnya : karena kakaknya (apalagi wanita) belum menikah-Karena orang tua terlalu selektif memilih calon mantu.

Manfaat Menikah Di Usia Muda

1. Menjaga kesucian fajr (kemaluan) dari perzinaan serta menjaga pandangan mata

2. Dapat melahirkan perasaan tentram (sakinah), cinta (mawaddah) dan kasih sayang (rahmah) dalam hati.

3. Segera mendapatkan keturunan

4. Hati semakin tenang dan sejuk dengan adanya istri dan anak

Di antara faedah segera menikah adalah lebih mudah menghasilkan anak yang dapat menyejukkan jiwa. Istri dan anak adalah penyejuk hati. Oleh karena itu, Allah -Subhanahu Wa Ta'ala- menjanjikan dan mengabarkan bahwa menikah dapat membuat jiwa semakin tentram. Dengan menikah seorang pemuda akan merasakan ketenangan, oleh karenanya ia pun bersegera untuk menikah. Demikian pula dengan anak. Allah pun mengabarkan bahwa anak adalah separuh dari perhiasan dunia

Anak adalah perhiasan kehidupan dunia. Setiap manusia pasti menginginkan perhiasan yang menyejukkan pandangan. Sebagaimana manusia pun begitu suka mencari harta, ia pun senang jika mendapatkan anak. Karena anak sama halnya dengan harta dunia, yaitu sebagai perhiasan kehidupan dunia. Inilah faedah memiliki anak dalam kehidupan dunia. Sedangkan untuk kehidupan akhirat, anak yang sholih akan terus memberikan manfaat kepada kedua orang tuanya.

Dengan demikian, janganlah anda ragu untuk segera menikah. Menikah pun salah satu ibadah dan menyempurnakan agama kita. Yuk kita menikah..!

Luluskan Sarjana Kedokteran Termuda, UGM Raih MURI


JOGJA (KU) – Universitas Gadjah Mada (UGM) meraih penghargaan dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) atas keberhasilan meluluskan sarjana kedokteran termuda berumur 17 tahun 9 bulan, yakni Riana Helmi, yang diwisuda 19 Mei 2009. Piagam rekor MURI diterima secara simbolis oleh Sekretaris Eksekutif UGM, Drs. Djoko Moerdiyanto, M.A., Sabtu (5/6), di Auditorium Fakultas Kedokteran. Selain memberikan penghargaan kepada UGM, MURI juga menyerahkan penghargaan kepada Riana Helmi selaku pemegang rekor lulusan termuda. 

Sekretaris Eksekutif UGM, Drs. Djoko Moerdiyanto, M.A., dalam sambutannya mengatakan UGM menyampaikan apresiasi kepada MURI yang telah memberikan penghargaan kepada UGM secara kelembagaan dan Riana Helmi selaku mahasiswa yang berhasil lulus sebagai sarjana termuda. Menurut Djoko, penghargaan tersebut sebagai bentuk dari keberhasilan pendidikan yang telah diterapkan oleh Fakultas Kedokteran UGM, tempat Riana Helmi menimba ilmu. Riana tidak hanya lulus termuda, tetapi juga meraih predikat IPK cum laude. "Dia meraih IPK 3,67," kata Djoko. 
Sebagai sarjana termuda, kata Djoko, Riana merupakan sosok yang pantas diteladani oleh mahasiswa lainnya. Namun, yang patut dicontoh lagi, bimbingan dari keluarga (orang tua) Riana yang berhasil mendorong anaknya untuk mengenyam pendidikan di usia muda. "Kita patut bangga, apa yang telah dilakukan keluarganya pantas untuk kita tiru karena berhasil mendorong putrinya bisa seperti ini," tambahnya.
Untuk Riana, Djoko berpesan agar pendidikan koasistensi yang dijalaninya sekarang ini dapat diselesaikan dengan baik. Setelah dilantik menjadi dokter, Djoko berharap Riana dapat melaksanakan tugasnya sebagai dokter untuk menangani masalah kesehatan yang kian berat di tengah masyarakat. "Anda telah berhasil mengharumkan nama UGM. Saya harap setelah Anda dilantik sebagai dokter, Anda bisa menangani langsung masalah kesehatan di masyarakat,"kata Djoko yang juga menjabat Sekretaris POTMA Fakultas Kedokteran UGM ini. 

Sementara itu, Riana Helmi mengucapkan terima kasih atas penghargaan yang diterimanya. Ia tidak menyangka akan mendapat penghargaan dari MURI. Satu per satu orang yang telah berjasa mendidiknya disebutkan Riana, mereka telah berhasil membimbingnya hingga dapat kuliah di UGM. Namun, yang lebih berjasa lagi, dikatakan Riana adalah ayah dan ibunya, terutama sang ayah yang rela menghabiskan tiap akhir pekan untuk datang menengoknya saat awal kuliah di UGM. Sementara ibunya, menurut Riana, tidak pernah berhenti mendukungnya untuk sukses. Ia ingat, sang ibu selalu membantu mengerjakan tugas sekolah saat dirinya masuk kelas akselerasi di bangku SD, SMP, dan SMA. 

"Kita sering mendengar, di balik kesuksesan seorang laki-laki yang hebat, pasti ada seorang wanita yang hebat di belakangnya. Namun lebih dari itu, bagi saya, dari seorang anak yang hebat, di belakangnya pasti ada orang tuanya yang tidak kalah hebatnya," ujar Riana disambut tepuk tangan hadirin, yang mayoritas orang tua mahasiswa yang tergabung dalam Paguyuban Orang Tua Mahasiswa (POTMA) Fakultas Kedokteran UGM. 

 Dekan Fakultas Kedokteran UGM, Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, M.Sc., Ph.D., mengatakan kesuksesan Riana mendapat penghargaan MURI tersebut sebagai bukti keberhasilan yang diterapkan oleh Fakultas Kedokteran. Disampaikan Ghufron, Fakultas Kedokteran UGM masih berada di peringkat 103 dunia berdasarkan survei THES. "FK UGM saat ini masih tercatat berada di posisi 103 dunia dan nomor 1 di Indonesia," pungkasnya. (Humas UGM/Gusti Grehenson) 

sumber : http://www.ugm.ac.id/

Sabtu, 05 Juni 2010

Zionisme : Sebuah Nasionalisme Sekuler Yang Mengkhianati Yudaisme

Zionisme dibawa ke dalam agenda dunia di akhir-akhir abad ke sembilan belas oleh Theodor Herzl (1860-1904), seorang wartawan Yahudi asal Austria. Baik Herzl maupun rekan-rekannya adalah orang-orang yang memiliki keyakinan agama yang sangat lemah, jika tidak ada sama sekali. Mereka melihat "Keyahudian" sebagai sebuah nama ras, bukan sebuah masyarakat beriman. Mereka mengusulkan agar orang-orang Yahudi menjadi sebuah ras terpisah dari bangsa Eropa, yang mustahil bagi mereka untuk hidup bersama, dan bahwa penting artinya bagi mereka untuk membangun tanah air mereka sendiri. Mereka tidak mengandalkan pemikiran keagamaan ketika memutuskan tanah air manakah itu seharusnya. Theodor Herzl, sang pendiri Zionisme, suatu kali memikirkan Uganda, dan ini lalu dikenal sebagai "Uganda Plan." Sang Zionis kemudian memutuskan Palestina. Alasannya adalah Palestina dianggap sebagai "tanah air bersejarah bagi orang-orang Yahudi", dibandingkan segala kepentingan keagamaan apa pun yang dimilikinya untuk mereka.

Petani dan Tembok Ratapan di depannya, yang menggambarkan pemimpin Zionis Max Nordau, Theodor Herzl, dan Prof. Mandelstamm, melukiskan "Impian Zionis."

Sang Zionis melakukan upaya-upaya besar untuk mengajak orang-orang Yahudi lainnya menerima gagasan yang tak sesuai agama ini. Organisasi Zionis Dunia yang baru melakukan upaya propaganda besar di hampir semua negara yang berpenduduk Yahudi, dan mulai berpendapat bahwa Yahudi tidak dapat hidup dengan damai dengan bangsa-bangsa lainnya dan bahwa mereka adalah "ras" yang terpisah. Oleh karena itu, mereka harus bergerak dan menduduki Palestina. Sebagian besar orang Yahudi mengabaikan himbauan ini.

Menurut negarawan Israel Amnon Rubinstein: "Zionisme (dulu) adalah sebuah pengkhianatan atas tanah air mereka (Yahudi) dan sinagog para Rabbi".15 Oleh karena itu banyak orang-orang Yahudi yang mengkritik ideologi Zionisme.
Rabbi Hirsch, salah satu pemimpin keagamaan terkemuka saat itu berkata,"Zionisme ingin menamai orang-orang Yahudi sebagai sebuah lembaga nasional…. yang merupakan sebuah penyimpangan."16

Pemikir Islam Prancis yang terkenal Roger Garaudy melukiskan hal ini dalam sebuah pembahasan :




Musuh terburuk keyakinan Yahudi yang jauh ke depan adalah logika para nasionalis, rasis, dan kolonialis dari Zionisme kebangsaan, yang dilahirkan dari nasionalisme, rasisme, dan kolonialisme abad ke-19 di Eropa. Logika ini, yang menginspirasi semua penjajahan Barat dan semua perang antara satu nasionalisme dengan nasionalisme lainnya, adalah sebuah logika yang membunuh diri sendiri. Tidak ada masa depan atau keamanan bagi Israel dan tidak ada keamanan di Timur Tengah kecuali jika Israel meninggalkan paham Zionismenya dan kembali ke agama Ibrahim, yang adalah warisan bersama, bersifat keagamaan, dan persaudaraan dari tiga agama wahyu: Yudaisme, Nasrani, dan Islam.17

Dengan cara ini, Zionisme memasuki politik dunia sebagai sebuah ideologi rasis yang menganut paham bahwa Yahudi seharusnya tidak hidup bersama dengan bangsa-bangsa lain. Pertama-tama, ini adalah gagasan yang keliru yang menciptakan masalah parah bagi dan tekanan atas orang-orang Yahudi yang hidup dalam belenggu ini. Kemudian, bagi orang-orang Islam di Timur Tengah, paham ini membawa kebijakan Israel tentang pendudukan dan perebutan wilayah bersama-sama dengan kemiskinan, teror, pertumpahan darah, dan kematian.

Pendeknya, Zionisme sebenarnya adalah sebuah bentuk nasionalisme sekuler yang berasal dari filsafat sekuler, bukan dari agama. Akan tetapi, seperti dalam bentuk nasionalisme lainnya, Zionisme juga berusaha menggunakan agama untuk tujuannya sendiri.

Kesalahan Penafsiran Taurat oleh Para Zionis

Taurat adalah sebuah kitab suci yang diwahyukan kepada Nabi Musa. Allah berkata dalam Al-Qur'an: "Sesungguhnya Kami telah menurunkan Kitab Taurat di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi)…" (Al-Qur'an, 5:44)
 Al-Qur'an juga berkata bahwa Taurat kemudian akan dikotori oleh perkataan manusia di dalamnya. Inilah kenapa apa yang kita miliki saat ini adalah "Taurat yang menyimpang."

Akan tetapi, sebuah penelitian lebih dekat mengungkap adanya kebanyakan kebenaran agama yang terkandung dalam Kitab yang pernah diwahyukan ini, seperti keimanan kepada Allah, penghambaan diri kepada-Nya, bersyukur kepada-Nya, takut kepada Allah, cinta kepada Allah, keadilan, kasih sayang, cinta kasih, melawan kekejaman dan ketidakadilan, yang semuanya ditemukan di seluruh Taurat dan kitab lainnya dari Perjanjian Lama.

Terlepas dari ini, perang yang terjadi dalam sejarah dan pembunuhan yang terjadi karenanya juga disebutkan di dalam Taurat. Jika manusia ingin menemukan sebuah dasar, meskipun dengan memutarbalikkan kenyataan, untuk kekejaman, pembantaian, dan pembunuhan, mereka bisa menjadikan bab-bab dalam Taurat tersebut sebagai acuan. Zionisme memilih cara mutlak yang mengesahkan terorismenya, yang sebenarnya adalah sebuah terorisme fasis. Dan, ini sangat berhasil. Misalnya, Zionisme menggunakan bab-bab (dari Taurat) yang terkait dengan perang dan pembantaian untuk mengesahkan pembantaian orang-orang Palestina yang tak berdosa. Padahal, ini adalah sebuah penafsiran menyimpang yang disengaja. Zionisme menggunakan agama untuk mengesahkan fasismenya dan ideologi rasisnya.
Para Zionis juga mendasarkan pernyataan mereka pada penafsiran mereka tentang ayat-ayat yang berhubungan dengan "orang pilihan" yang pernah dikaruniakan Allah kepada orang Yahudi suatu kali.

Beberapa ayat Al-Qur'an berhubungan dengan persoalan ini:

Hai Bani Israil, ingatlah akan ni'mat-Ku yang telah Aku anugerahkan kepadamu dan (ingatlah pula) bahwasanya Aku telah melebihkan kamu atas segala umat45. (Qur'an, 2:47)

Dan sesungguhnya telah Kami berikan kepada Bani Israil Al Kitab (Taurat), kekuasaan dan kenabian dan Kami berikan kepada mereka rezki-rezki yang baik dan Kami lebihkan mereka atas bangsa-bangsa (pada masanya). (Qur'an, 45:16)

Al-Qur'an menerangkan bagaimana pada suatu kali Allah memberkati orang-orang Yahudi, dan bagaimana pada kali lainnya Dia menjadikan mereka berkuasa atas bangsa-bangsa lain. Namun ayat-ayat ini tidaklah menyiratkan "orang pilihan" seperti apa yang dipahami orang-orang Yahudi radikal. Ayat-ayat tersebut menunjukkan kenyataan bahwa banyak nabi-nabi yang datang dari keturunan ini, dan bahwa orang-orang Yahudi memerintah di daerah yang luas pada saat itu. Ayat-ayat tersebut menerangkan bahwa dengan berkat kedudukan kekuasaan mereka, mereka "lebih diutamakan di atas semua manusia lain." Ketika mereka menolak Isa, ciri ini pun berakhir.

Al-Qur'an menyatakan bahwa orang yang terpilih tersebut adalah para nabi dan orang-orang beriman yang Allah tunjuki kepada kebenaran. Ayat-ayat ini menyebutkan bahwa para nabi itu telah dipilih, ditunjuki jalan yang benar, dan diberkati. Berikut ini adalah beberapa ayat yang terkait dengan persoalan ini:
Dan tidak ada yang benci kepada agama Ibrahim, melainkan orang yang memperbodoh dirinya sendiri, dan sungguh Kami telah memilihnya90 di dunia dan sesungguhnya dia di akhirat benar-benar termasuk orang-orang yang saleh. (Qur'an, 2: 130)

Dan Kami lebihkan (pula) derajat sebahagian dari bapak-bapak mereka, keturunan dan saudara-saudara mereka. Dan Kami telah memilih mereka (untuk menjadi nabi-nabi dan rasul-rasul) dan Kami menunjuki mereka ke jalan yang lurus. Itulah petunjuk Allah, yang dengannya Dia memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendakiNya di antara hamba-hambaNya. Seandainya mereka mempersekutukan Allah, niscaya lenyaplah dari mereka amalan yang telah mereka kerjakan. Mereka itulah orang-orang yang telah Kami berikan kitab, hikmat dan kenabian Jika orang-orang (Quraisy) itu mengingkarinya, maka sesungguhnya Kami akan menyerahkannya kepada kaum yang sekali-kali tidak akan mengingkarinya. (Qur'an, 6:87-89)

Mereka itu adalah orang-orang yang telah diberi ni'mat oleh Allah, yaitu para nabi dari keturunan Adam, dan dari orang-orang yang Kami angkat bersama Nuh, dan dari keturunan Ibrahim dan Israil, dan dari orang-orang yang telah Kami beri petunjuk dan telah Kami pilih. Apabila dibacakan ayat-ayat Allah Yang Maha Pemurah kepada mereka, maka mereka menyungkur dengan bersujud dan menangis. (Qur'an, 19:58)

Namun orang-orang Yahudi radikal, yang mempercayai keterangan menyimpang, melihat "orang yang terpilih" sebagai ciri kebangsaan sehingga mereka menganggap setiap orang Yahudi terlahir unggul dan bahwa Bani Israil selamanya dianggap unggul dari semua manusia lainnya.

Penyimpangan kedua yang terbesar dari sudut pandang ini menampilkan anggapan keunggulan ini sebagai "suatu perintah untuk melakukan kekejaman atas bangsa lain." Untuk tujuan ini, para Zionis membenarkan perilaku mereka melalui kebencian-kebencian turun-temurun yang bisa ditemukan dalam beberapa hal pada Yudaisme Talmud. Menurut pandangan ini, hal yang lumrah bagi orang-orang Yahudi untuk menipu orang-orang non-Yahudi, untuk merampas hak milik dan bangunan mereka, dan, ketika diperlukan bahkan membunuh mereka, termasuk wanita dan anak-anak.18

Kenyataan menunjukkan, semua ini adalah kejahatan yang melecehkan agama sejati, karena Allah memerintahkan kita untuk melestarikan keadilan, kejujuran, dan hak orang-orang tertindas, dan hidup dalam kedamaian dan cinta.

Lebih jauh lagi, pernyataan anti-non-Yahudi ini bertentangan dengan Taurat itu sendiri, seperti ayat-ayat yang mengutuk penindasan dan kekejaman. Akan tetapi, ideologi rasis Zionisme mengabaikan ayat-ayat seperti itu untuk menciptakan sistem kepercayaan berdasarkan amarah dan kebencian. Tanpa mempedulikan pengaruh ideologi Zionis, beberapa orang Yahudi yang benar-benar percaya pada Allah akan mengetahui bahwa agama mereka mengajarkan mereka untuk tunduk pada ayat-ayat lainnya ini yang memuji perdamaian, cinta, kasih, dan perilaku etis, seperti:

Janganlah kamu berbuat curang dalam peradilan; janganlah engkau membela orang kecil dengan tidak sewajarnya dan janganlah engkau terpengaruh oleh orang-orang besar, tetapi engkau harus mengadili orang sesamamu dengan kebenaran. Janganlah engkau pergi kian ke mari menyebarkan fitnah di antara orang-orang sebangsamu; janganlah engkau mengancam hidup sesamamu manusia; Akulah Tuhan. Janganlah engkau membenci saudaramu di dalam hatimu, tetapi engkau harus berterus terang menegur orang sesamamu dan janganlah engkau mendatangkan dosa kepada dirimu karena dia. (Perjanjian Lama, Imamat, 19:15-17)

Hai manusia, telah diberitahukan kepadamu apa yang baik. Dan apakah yang dituntut Tuhan dari padamu: selain berlaku adil, mencintai kesetiaan, dan hidup dengan rendah hati di hadapan Allahmu?'' (Perjanjian Lama, Mikha, 6:8)

Jangan membunuh. Jangan berzinah. Jangan mencuri. Jangan mengucapkan saksi dusta tentang sesamamu. Jangan mengingini rumah sesamamu … (Perjanjian Lama, Keluaran, 20:13-17)

Menurut Al-Qur'an pun, perang hanyalah khusus sebagai sarana mempertahankan diri. Bahkan jika perang akan diumumkan dalam suatu masyarakat, kehidupan orang-orang tak berdosa dan aturan hukum harus dilindungi. Suatu perintah untuk membunuh wanita, anak-anak, dan orang-orang tua tidak dapat disampaikan oleh agama manapun, kecuali hanya oleh tipu-daya yang berkedok agama. Dalam Al-Qur'an, Allah tidak hanya mengutuk jenis kebencian seperti ini namun juga menyatakan bahwa semua manusia sama dalam pandangan-Nya dan bahwa kelebihan seseorang itu tidaklah didasarkan pada ras, keturunan, atau segala kelebihan keduniaan lainnya, melainkan pada ketakwaan - cinta bagi dan kedekatan kepada Allah.

Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. (Qur'an, 49:13)

Terlepas dari kedok agamanya yang palsu, alasan sesungguhnya dari ketidakmanusiawian dan kekejaman Zionisme adalah hubungannya dengan mentalitas penjajahan Eropa di abad kesembilan belas. Penjajahan bukan semata sebuah sistem politik atau ekonomi; penjajahan juga sekaligus sebuah ideologi. Zionisme, yang percaya bahwa negara-negara industri Barat mempunyai hak untuk menjajah dan menduduki bangsa-bangsa terkebelakang di wilayah ini, melihat ini sebagai akibat alami dari sebuah proses "seleksi alam" internasional.
Dengan kata lain, Zionisme adalah sebuah produk Darwinisme Sosial. Dalam kerangka ideologi ini, Inggris menjajah India, Afrika Selatan, dan Mesir. Prancis menjajah Indocina, Afrika Utara, dan Guyana. Karena terinspirasi oleh contoh-contoh ini, para Zionis memutuskan untuk menjajah Palestina bagi orang-orang Yahudi.

Kolonialisme Zionis menjadi jauh lebih buruk dibanding "rekan-rekannya" Inggris dan Prancis, karena paling tidak mereka (Inggris dan Prancis) mengizinkan daerah pendudukan mereka untuk hidup (setelah menyerah) dan bahkan memberi sumbangan kepada negara pendudukan dengan pendidikan, pemerintahan yang adil, dan prasarana. Namun, seperti yang akan kita lihat nanti, para Zionis tidak mengakui hak-hak orang Palestina untuk hidup; mereka melakukan pembersihan etnis, dan tidak memberi apa pun kepada orang-orang yang mereka jajah. Anda mungkin bahkan berkata mereka tidak memberi satu batu bata pun bagi orang-orang Palestina.

Pertentangan Zionisme dengan Yahudi

Sifat lainnya dari Zionisme adalah kepercayaannya kepada tema-tema propaganda palsu, mungkin yang paling penting adalah semboyan "sebuah tanah tanpa manusia untuk seorang manusia tanpa tanah." Dengan kata lain, Palestina, "tanah tanpa manusia" harus diberikan kepada orang-orang Yahudi, "manusia tanpa tanah."
Dalam 20 tahun pertama abad kedua puluh, Organisasi Zionis Dunia menggunakan semboyan ini dengan sepenuh hati untuk meyakinkan pemerintahan Eropa, khususnya Inggris dan rakyatnya bahwa Palestina harus diserahkan kepada orang-orang Yahudi. Pada tahun 1917, akibat kampanye persuasifnya, Inggris mengumumkan Deklarasi Balfour bahwa "Pemerintahan Yang Mulia memandang pentingnya pendirian di Palestina sebuah tanah air nasional bagi orang-orang Yahudi… di Palestina."
Kenyataan menunjukkan, semboyan "tanah tanpa manusia untuk manusia tanpa tanah" ini tidaklah benar. Ketika gerakan Zionis dimulai, orang-orang Yahudi tidaklah "tanpa tanah" dan Palestina pun bukannya tanpa manusia…
Orang-orang Yahudi tidaklah tanpa tanah karena sebagian besar mereka hidup di berbagai negara dengan damai dan aman. Khususnya di negara-negara industri Barat, persekutuan ibadat Yahudi tidak punya keluhan apa pun tentang kehidupan mereka. Bagi sebagian besar mereka, gagasan meninggalkan negara mereka untuk pindah ke Palestina tidak pernah terlintas dalam benak mereka. Kenyataan ini akan muncul belakangan ketika ajakan Zionis untuk “Pindah ke Palestina” secara luas diabaikan. Dalam tahun-tahun berikutnya, orang-orang Yahudi anti-Zionis yang kita bicarakan ini secara aktif menolak gerakan Zionis melalui ikatan-ikatan yang mereka dirikan sendiri.
Menerima dukungan resmi dengan Deklarasi Balfour, para Zionis merasakan dirinya berada dalam keadaan yang sulit ketika banyak saudara-saudara Yahudinya menolak pindah.
Dalam hal ini, pernyataan Chaim Weizman sangat menohok :
Deklarasi Balfour pada 1917 diputuskan di awang-awang… setiap hari dan setiap jam dalam 10 tahun terakhir ini, ketika membuka surat kabar, saya berpikir: kapan hembusan angin surga lainnya datang? Saya terguncang karena takut Pemerintah Inggris akan memanggil saya dan bertanya: “Beritahu kami, apakah Organisasi Zionis ini? Di manakah mereka, para Zionismu?”... Orang-orang Yahudi, mereka tahu, menentang kami; kami berdiri sendiri di sebuah pulau kecil, sebuah kelompok Yahudi yang amat kecil dengan masa lalu yang asing.19

Surat yang dikirim oleh Menteri Luar Negeri Inggris Sir Arthur Balfour pada Lord Rothschild yang dikenal sebagai “Deklarasi Balfour.” Kanan: gambar surat aslinya; Atas: Sir Balfour.

Oleh karena itu para Zionis mulai terlibat dalam “kegiatan-kegiatan khusus” untuk “mendorong” pindahnya orang Yahudi ke Palestina, bahkan memaksa jika diperlukan, seperti mengganggu orang-orang Yahudi di negara-negara asalnya dan bekerja sama dengan para anti-Semit untuk meyakinkan bahwa pemerintah akan mengusir orang-orang Yahudi. (Lihat Harun Yahya, Soykirim Vahseti (The Holocaust Violence,), Vural Yayincilik, Istambul, 2002). Dengan demikian, Zionisme mengembangkannya sebagai gerakan yang mengganggu dan menteror rakyatnya sendiri.

Sekitar 100.000 orang Yahudi pindah ke Palestina antara tahun 1920-1929.20 Jika kita merenungkan bahwa ada 750.000 orang Palestina pada saat itu, maka 100.000 pasti bukanlah jumlah yang kecil. Organisasi Zionis memegang kendali penuh atas perpindahan ini. Orang-orang Yahudi yang menginjakkan kaki di Palestina ditemui oleh kelompok Zionis, yang menentukan di mana mereka akan tinggal dan pekerjaan apa yang akan mereka lakukan. Perpindahan ini didorong oleh pemimpin-pemimpin Zionis dengan berbagai imbalan.

Akibat upaya yang giat di seluruh Palestina, Eropa, dan Rusia, penduduk Yahudi di Palestina mencatat pertumbuhan yang pesat dalam hal jumlah dan tempat tinggalnya. Bersamaan dengan adanya peningkatan kekuasaan Partai Nazi, orang-orang Yahudi di Jerman menghadapi tekanan yang semakin meningkat, suatu perkembangan yang semakin mendorong perpindahan mereka ke Palestina. Kenyataan Zionis mendukung penindasan Yahudi ini adalah sebuah fakta, dan masih menjadi salah satu rahasia sejarah yang paling terpendam. (Lihat Harun Yahya, Soykirim Vahseti (The Holocaust Violence), Vural Yayincilik, Istanbul, 2002)

Pertentangan Zionisme dengan Masyarakat Arab

Para Zionis tidak diragukan lagi telah melakukan kekejaman terburuk kepada orang-orang yang memiliki “sebuah tanah tanpa manusia”: orang-orang Palestina. Semenjak hari ketika Zionisme memasuki Palestina, para pengikutnya telah berusaha untuk menghancurkan orang-orang Palestina. Untuk memberi ruang bagi para imigran Yahudi, baik dipengaruhi oleh gagasan Zionis maupun takut pada anti-Semitisme, orang-orang Palestina terus ditekan, diasingkan, dan diusir dari rumah-rumah dan tanah mereka. Gerakan untuk menduduki dan mengasingkan ini, yang didorong oleh didirikannya Israel pada tahun 1948, menghancurkan kehidupan ratusan ribu orang-orang Palestina. Hingga hari ini, sekitar 3,5 juta orang Palestina masih berjuang untuk kehidupannya sebagai pengungsi dalam keadaan yang paling sulit.

Semenjak 1920an, perpindahan orang Yahudi yang diorganisir oleh Zionis telah dengan mantap mengubah keadaan demografi Palestina dan telah menjadi sebab terpenting berkepanjangannya pertentangan. Statistik yang terkait dengan peningkatan penduduk Yahudi ini secara langsung membuktikan kenyataan ini. Angka-angka ini adalah petunjuk penting tentang bagaimana sebuah kekuatan penjajahan dari luar negeri, kekuatan tanpa hak hukum atas tanah tersebut datang untuk merampok hak-hak penduduk asli.

Menurut catatan-catatan resmi, jumlah imigran Yahudi ke Palestina meningkat dari 100.000 pada tahun 1920an menjadi 232.000 pada tahun 1930an.21 Hingga 1939, penduduk Palestina yang jumlahnya 1,5 juta jiwa telah termasuk 445.000 orang Yahudi. Jumlah mereka, yang hanya 10% saja dari jumlah penduduk 20 tahun sebelumnya, sekarang menjadi 30% dari seluruh penduduk. Pemukiman Yahudi juga berkembang pesat, dan per 1939 orang-orang Yahudi memiliki dua kali dari jumlah tanah yang mereka miliki pada tahun 1920an.
TAHUN
JUMLAH ORANG YAHUDI YANG PINDAH
1920 (September-Oktober)
5.514
1921
9.149
1922
7.844
1923
7.421
1924
12.856
1925
33.801
1926
13.081
1927
2.713
1928
2.178
1929
5.249
Pengumuman resmi Deklarasi Balfour menandai awal perpindahan Yahudi besar-besaran dan cepat ke Palestina. Tabel di kiri memperlihatkan jumlah orang Yahudi yang pindah ke Palestina antara 1920 dan 1929. Selama masa ini, sekitar 100.000 orang Yahudi memasuki Palestina.
British Government, The Political History of Palestine under the British Administration, Palestine Royal Commision Report, Cmd. 5479, 1937, hlm. 279

Per 1947, ada 630.000 orang Yahudi di Palestina dan 1,3 juta orang Palestina. Antara 29 November 1947, ketika Palestina diberi dinding pembatas oleh PBB, dengan 15 Mei 1948, organisasi teroris Zionis mencaplok tiga perempat Palestina. Selama masa itu, jumlah orang-orang Palestina yang tinggal di 500 kota besar, kota kecil, dan desa turun drastis dari 950.000 menjadi 138.000 akibat serangan dan pembantaian. Beberapa di antaranya terbunuh, beberapa terusir.22

Dalam menjelaskan kebijakan pendudukan yang diterapkan Isrel pada tahun 1948, revisionis Israel yang terkenal, Ilan Pappe membuka sebuah rahasia, rencana tak tertulis untuk mengusir orang-orang Arab dari Palestina. Menurut rencana ini, setiap desa atau pemukiman Arab yang tidak menyerah kepada kekuatan Yahudi, yang tidak akan mengibarkan bendera putih, akan dibumihanguskan, dihancurkan, dan orang-orangnya diusir. Setelah keputusan ini dilaksanakan, hanya empat desa yang mengibarkan bendera putih; kota-kota dan desa-desa lainnya pasti akan menjadi sasaran pengusiran.23

Dengan cara ini, 400 desa Palestina terhapus dari peta selama 1949-1949. Hak milik yang ditinggalkan orang-orang Palestina dikuasai oleh orang-orang Yahudi, atas dasar Hukum Hak Milik Tak Ditempati. Hingga tahun 1947, kepemilikan tanah orang-orang Yahudi di Palestina adalah sekitar 6%. Pada saat negara Israel resmi didirikan, kepemilikan itu telah mencapai 90% dari seluruh tanah.24
 


Kelompok imigran ilegal yang diorganisir oleh pemimpin Zionis berhasil mencapai Palestina meski menghadapi hambatan serius.

Setiap kedatangan orang Yahudi yang baru berarti kekejaman, tekanan, dan kekerasan baru terhadap orang-orang Palestina. Untuk memberi tempat tinggal bagi pendatang baru, organisasi Zionis menggunakan tekanan dan kekuatan untuk mengusir orang-orang Palestina dari tanahnya, yang telah mereka tempati selama berabad-abad, dan pindah ke padang pasir. Joseph Weitz, kepala komite transfer pemerintah Israel pada tahun 1948 menuliskan dalam buku hariannya pada 20 Desember 1940:

Pasti telah jelas bahwa tidak ada ruang untuk dua rakyat dalam negara ini. Tidak ada perkembangan yang akan membawa kita semakin dekat dengan tujuan kita, untuk menjadi rakyat merdeka dalam negara kecil ini. Setelah orang-orang Arab dipindahkan, negara ini akan terbuka luas bagi kita; dengan masih adanya orang Arab yang tinggal, negara ini akan tetap sempit dan terbatas. Satu-satunya jalan adalah memindahkan orang-orang Arab dari sini ke negara-negara tetangga. Semua mereka. Tidak ada satu desa pun, atau satu suku pun yang harus tertinggal.25
 
TAHUN
JUMLAH ORANG YAHUDI YANG PINDAH
1930
4.944
1931
4.075
1932
9.553
1933
30.327
1934
42.359
1935
61.854
1936
29.727
1937
10.536
1938
12.868
1939
16.405
Gelombang perpindahan orang-orang Yahudi tetap tak surut selama Palestina ditangani Inggris. Akibat upaya yang dilakukan oleh tokoh-tokoh Zionis, sebanyak 232.000 orang Yahudi bermukim di Palestina antara 1930-1939.

British British Government, The Political History of Palestine under the British Administration, Palestine Royal Commision Report, Cmd. 5479, 1937, hlm. 279

Heilburn, ketua komite pemilihan kembali Jenderal Shlomo Lahat, walikota Tel Aviv, menyatakan pandangan Zionis tentang orang-orang Palestina dalam kata-kata berikut: "Kita harus membunuh semua orang-orang Palestina kecuali mereka tunduk tinggal di sini sebagai budak."26

Banjir kedatangan imigran yang disebabkan oleh pecahnya Perang Dunia II membuat orang-orang Palestina sadar akan apa yang terjadi, sehingga mulai menolak tindakan-tindakan yang tidak adil. Namun, setiap gerakan penolakan dihentikan dengan paksa oleh kekuatan Inggris. Orang-orang Palestina merasakan dirinya berada di bawah tekanan organisasi teroris Zionis di satu sisi, dan tentara-tentara Inggris di sisi lain. Dengan kata lain, mereka menjadi sasaran kepungan dua musuh.

Gambar di kiri menunjukkan orang-orang Yahudi yang pindah ke Palestina pada 1930. Gambar di atas memperlihatkan Yahudi yang tiba pada tahun 1947. Sebelum orang-orang Palestina mengerti apa arti perpindahan ini untuk masa depan mereka, perbandingan penduduk di daerah ini bergeser untuk keuntungan Yahudi.


1) Negara tempat perpindahan di mulai
2) Jumlah Imigran Yahudi
3) Akhir perpindahan


Program perpindahan yang diorganisir oleh para pemimpin Zionis diejawantahkan dengan kecepatan mengejutkan, dimulai pada awal 1900an. Orang-orang Yahudi yang pindah dari Afrika Utara, Uni Soviet, dan berbagai negara Timur Tengah menggeser perbandingan penduduk di Palestina untuk keuntungan orang-orang Yahudi.

Selama kekuasaan Inggris, lebih dari 1500 orang Palestina yang berjuang untuk kemerdekaannya terbunuh dalam pertempuran yang dilakukan oleh tentara-tentara Inggris. Di samping itu, ada pula beberapa orang Palestina yang ditahan oleh Inggris karena menentang pendudukan Yahudi. Tekanan pemerintah Inggris menyebabkan kekerasan serius terhadap mereka. Namun, terorisme Zionis tak terbandingkan kekejamannya. Kekejaman Zionis, yang pecah begitu berakhirnya Kekuasaan Inggris, meliputi pembakaran desa-desa, penembakan wanita, anak-anak, dan orang tua seolah sebuah hukuman mati; penyiksaan korban-korban tak berdosa,; dan pemerkosaan wanita-wanita dewasa dan remaja.

Sekitar 850.000 orang Palestina yang tidak tahan akan kekejaman dan penindasan ini meninggalkan tanah dan rumah mereka dan tinggal di Tepi Barat, Jalur Gaza, serta di sepanjang perbatasan Libanon dan Yordania. Sekitar satu juta orang Palestina masih tinggal di kamp-kamp pengungsian ini, sementara 3,5 juta lainnya tinggal sebagai pengungsi-pengungsi jauh dari tanah air mereka.
         Tanah Palestina Dibagi


1) Wilayah Inggris
2) Wilayah Arab
3) Wilayah Yahudi
4) Wilayah Internasional
Ketika Palestina berada di bawah kendali Inggris setelah Perang Dunia I, gelombang besar perpindahan Yahudi ke daerah ini dimulai. Perpindahan ini lambat laun mulai meningkat pesat. Selama masa ini, beberapa badan didirikan untuk menentukan bagaimana orang Yahudi dan Palestina berbagi tanah. Badan yang terkenal adalah the Peel Commission, yang dikepalai oleh bekas Menteri Luar Negeri Inggris untuk India Lord Earl Peel, dan Komisi Morrison-Grady, yang dibentuk melalui kemitraan Amerika-Inggris. The Peel Commission mengusulkan agar pengawasan Inggris ditingkatkan dan daerah ini dibagi antar kedua kelompok, hanya Yerusalem dan Haifa yang tetap di bawah kendali Inggris dan akan terbuka untuk pengamat internasional. Morrison-Grady Plan mengusulkan agar Palestina dibagi atas empat daerah kantong terpisah. Namun, anggota badan ini tidak memperhitungkan bahwa tanah yang sedang mereka bagi ini dimiliki oleh orang-orang Palestina selama berabad-abad, dan tak seorang pun punya hak untuk memaksa mereka membaginya bertentangan dengan kehendak mereka.



Polisi Inggris ikut campur dengan paksa ketika orang-orang Palestina memprotes meningkat pesatnya perpindahan Yahudi. Akibat bentrokan di Jaffa pada 1933, sebanyak 30 orang Palestina tewas dan lebih dari 200 orang terluka.

Orang-orang Palestina yang hidup di kamp-kamp pengungsian hari ini menghadapi kesulitan untuk memenuhi kebutuhan yang paling dasar sekalipun. Mereka hanya bisa menggunakan air dan listrik jika orang Israel mengizinkannya, dan berjalan bermil-mil untuk bekerja demi upah yang amat rendah. Bagi mereka yang pergi bekerja atau mengunjungi kerabat yang tinggal di dekat kamp pengungsian, perjalanan itu seharusnya tidak lebih dari 15 menit saja. Akan tetapi, kejadiannya sering berubah menjadi mimpi buruk karena pemeriksaan identitas di tempat-tempat pemeriksaan yang sering dilakukan, di mana para tentara yang bertugas melakukan kepada mereka pelecehan, penghinaan, dan perendahan.

Mereka tidak dapat berpindah dari tempat A ke tempat B tanpa passport. Dan karena tentara-tentara Israel sering menutup jalan untuk alasan “keamanan,” orang-orang Palestina sering tidak dapat pergi bekerja, pergi ke tempat yang ingin mereka tuju, atau bahkan untuk menuju rumah sakit ketika mereka jatuh sakit. Bahkan, orang-orang yang hidup di kamp-kamp pengungsian tiap hari hidup dalam rasa takut akan dibom, dibunuh, dilukai, dan ditahan, karena pemukiman orang-orang Yahudi fanatik di sekitar kamp menjadi ancaman sesungguhnya mengingat pelecehan dan serangan yang dilancarkan oleh penduduk Yahudi fanatiknya.

Tentu, diusir dari rumah dan dipaksa meninggalkan tanah asal seseorang mengakibatkan banyak kesulitan. Namun, inilah takdir Allah. Sepanjang sejarah, masyarakat Muslim telah terusir dari rumah mereka dan menghadapi berbagai jenis tekanan, penyiksaan, dan ancaman oleh orang-orang yang tak beriman. Para pemimpin yang kejam atau orang-orang yang menggunakan kekuasaan sering mengusir orang-orang yang tak berdosa dari tanah mereka hanya karena keturunan atau keyakinan mereka.
Apa yang diderita oleh orang-orang Islam di banyak negara, juga orang-orang Palestina, telah diwahyukan di dalam Al-Qur'an. Namun Allah membantu semua orang yang tetap sabar, menunjukkan akhlak terpuji, dan menolak menakut-nakuti orang laii meskipun mengalami kekerasan. Seperti yang Allah nyatakan dalam Al-Qur'an :
Maka Tuhan mereka memperkenankan permohonannya (dengan berfirman): "Sesungguhnya Aku tidak menyia-nyiakan amal orang-orang yang beramal di antara kamu, baik laki-laki atau perempuan, (karena) sebagian kamu adalah turunan dari sebagian yang lain259. Maka orang-orang yang berhijrah, yang diusir dari kampung halamannya, yang disakiti pada jalan-Ku, yang berperang dan yang dibunuh, pastilah akan Ku-hapuskan kesalahan-kesalahan mereka dan pastilah Aku masukkan mereka ke dalam surga yang mengalir sungai-sungai di bawahnya, sebagai pahala di sisi Allah. Dan Allah pada sisi-Nya pahala yang baik." (Qur'an, 3:195)
Dengan demikian, akan datang suatu hari ketika semua orang-orang Palestina akan hidup dalam kedamaian, keamanan, dan persaudaraan. Tapi ini hanya dimungkinkan dengan menyebarluaskan akhlak Al-Qur'an antar manusia, karena akhlak seperti itu bersifat memaafkan dan toleran; mempertahankan kedamaian; menekankan pada cinta kasih; rasa hormat, dan kasih sayang; dan pengikutnya saling berlomba untuk beramal saleh.

Ketika akhlak yang baik mengemuka, penindasan dan gangguan tidak dapat hidup. Dan lebih jauh lagi, ketika akhlak ini ditunjukkan dengan sepenuh hati, persaudaraan Muslim akan meningkat dan mereka akan mendapatkan kekuatan untuk melakukan sebuah perjuangan intelektual melawan kekejaman. Oleh karena itu, menerapkan sistem tata prilaku Qurani akan membawa kita menuju akhir dari kekejaman tidak hanya di Palestina, melainkan juga di seluruh dunia. Kewajiban umat Islam adalah menyebarluaskan tata prilaku tersebut.

Imigran Yahudi yang diajarkan dengan semboyan “Setiap orang harus bekerja dengan satu tangan, dan memegang senjata di tangan lainnya” segera mengambil bagian dalam gerakan Zionis. Sementara beberapa orang mengorganisir demonstrasi dengan spanduk bertuliskan “Yerusalem adalah Milik Kami,” lainnya mengebom desa-desa Palestina.

Dalam bab-bab berikut, kita akan membahas lebih dekat rasa sakit dan kesulitan yang dialami selama bertahun-tahun oleh para pengungsi Palestina. Namun sebelum kita ke sana, kita akan melihat teror Zionis dan teknik yang digunakannya untuk mengusir orang-orang Palestina dari rumah-rumah mereka.
 
Akibat kepungan selama 3 tahun oleh kekuatan Israel, kamp pengungsian Bourj al-Barajneh di dekat Beirut hancur total. Foto ini menggambarkan keadaan kamp pada tahun 1988.

 
Orang-orang Palestina yang tinggal di kamp-kamp pengungsian di Libanon dan Yordania masih berjuang mengatasi kesulitan besar selama bertahun-tahun. Kelaparan, wabah penyakit, cuaca buruk, dan berlanjutnya rasa takut akan serangan baru Israel menjadi kenyataan hidup mereka. Pemandangan barak yang didirikan oleh PBB menunjukkan parahnya kemiskinan mereka.

sumber : http://www.tragedipalestina.com/yudaisme.html
keterangan :
15- Amnon Rubinstein, The Zionist Dream Revisited, hlm. 19
16- Washington Post, Oktober 3, 1978
17- Roger Garaudy, "Right to Reply: Reply to the Media Lynching of Abbe Pierre and Roger Garaudy", Samizdat, Juni 1996
18- For Talmud's anti-gentile remarks, see Israel Shahak, Jewish History, Jewish Religion:, The Weight of Three Thousand Years (AMEU: 1994)
19- United Nations Report, "The Origins and Evolution of the Palestine Problem 1917-1988," New York, 1990, tanda penegasan ditambahkan.
20- British Government, The Political History of Palestine under the British Administration, (Memorandum to the United Nations Special Committee on Palestine) Jerusalem, 1947, hlm. 279.
21- Royal Institute of International Affairs, Great Britain and Palestine, (London, Chatham House: 1946), hlm. 61.
22- Ralph Schoenman, The Hidden History of Zionism, (Veritass Press: 1988), tanda penegasan ditambahkan
23- Baudouin Loos, "An Interview of Ilan Pappe," November 29 1999, http://msanews.mynet.net/Scholars/Loos/pappe.html.
24- Weite Diary, A 24617, entry dated 20 December 1940, Central Zionist Archives, Jerusalem, hlm. 1090-1091.
25. Uri Davis, Israel: An Apartheid State (London and New Jersey, Zed Books: 1987), Introduction, tanda penegasan ditambahkan.
26. Schoenman, The Hidden History of Zionism, tanda penegasan ditambahkan.

Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2010


Hari Lingkungan Hidup Sedunia (World Environment Day) diperingati pada tanggal 5 Juni setiap tahunnya sejak PBB mengadakan Konferensi Lingkungan Hidup di Stockholm pada tahun 1977. Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia diselenggarakan di bawah kordinasi United Nations Environment Programme (UNEP), yang dibentuk PBB sejak 1977.
Pada peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia tahun 2010 ini, mengangkat tema “Many Species. One Planet. One Future (Banyak Species. Satu Planet. Satu Masa Depan). Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2010, sebagaimana dilansir dari situs resmi UNEP akan dipusatkan di kota Kigali, ibu kota Rwanda, sebuah negara di Afrika Timur.
UNEP berencana menjadikan peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia (WED) 2010 sebagai perayaan terbesar dalam merangsang kesadaran publik seluruh dunia akan pentingnya kelestarian lingkungan hidup.
Many Species. One Planet. One Future (Banyak Species. Satu Planet. Satu Masa Depan) merupakan tema yang diangkat dalam Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2010.

Tema WED kali ini berhubungan dengan pencanangan tahun 2010 sebagai Tahun Internasional Keanekaragaman Hayati (International Year of Biodiversity) dengan COP 10 Convention on Biological Diversity (CBD) di Nagoya, Jepang yang berlangsung pada 18-29 Oktober 2010.
”Many Species. One Planet. One Future” (Banyak Species. Satu Planet. Satu Masa Depan) yang merupakan tema WED 2010 diharapkan mampu mengajak seluruh dunia untuk melestarikan keragaman kehidupan di bumi. Memberikan kesadaran bahwa sebuah dunia tanpa keanekaragaman hayati adalah prospek yang sangat suram. Jutaan orang dan jutaan spesies berbagi bersama dalam satu planet yang sama, dan hanya dengan bersama-sama kita semua bisa menikmati masa depan yang lebih aman dan lebih makmur.

Lingkungan hidup, sering disebut sebagai lingkungan, adalah istilah yang dapat mencakup segala makhluk hidup dan tak hidup di alam yang ada di Bumi atau bagian dari Bumi, yang berfungsi secara alami tanpa campur tangan manusia yang berlebihan. Lawan dari lingkungan hidup adalah lingkungan buatan, yang mencakup wilayah dan komponen-komponennya yang banyak dipengaruhi oleh manusia.

Berikut ini merupakan Pesan Asli dari SEKJEN PBB untuk Memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2010 :

Biodiversity, the incredible variety of life on Earth that sustains us, is in peril. Species are becoming extinct at the fastest rate ever recorded. Most of these extinctions are tied to human activities that are polluting and depleting water resources, changing and degrading habitats and altering the global climate. From frogs to gorillas, from huge plants to tiny insects, thousands of species are in jeopardy.

The theme of this year’s World Environment Day, “Many Species. One Planet. One Future”, echoes the call of the International Year of Biodiversity to stop this mass extinction and raise awareness about the vital importance of the millions of species that inhabit our planet’s soils, forests, oceans, coral reefs and mountains. Our health, well-being and sustainable future depend on this intricate, delicate web of ecosystems and life.

The global host of the 2010 WED celebration is Rwanda. This small country in the Great Lakes region of Africa is rapidly earning a reputation as a green pioneer. Home to 52 threatened species, including the rare mountain gorilla, Rwanda is showing how environmental sustainability can be woven into the fabric of a country’s economic growth. Despite its many challenges, including poverty and widespread land degradation, the “land of a thousand hills” is working to reforest, embrace renewable energies, pursue sustainable agriculture and develop a green vision for the future.

This year, Kigali will be the heartbeat of a global, multicultural, intergenerational celebration of our planet, its millions of species and the countless ways in which life on Earth is interconnected. On World Environment Day, I appeal to everyone – from Kigali to Canberra, from Kuala Lumpur to Quito – to help us sound the alarm. Get involved, speak out. Learn and teach others. Show leadership and help clean up. Reconnect with nature, our life force. Together, we can develop a new vision for biodiversity: Many Species. One Planet. One Future. 
sumber :http://www.unep.org/

Jumat, 04 Juni 2010

Sukarelawan Gaza Mengaku Disetrum

INILAH.COM, London – Serdadu Israel mengklaim mereka hanya membela diri. Namun saksi mata tak mendukung cerita tersebut dan mengaku disetrum serta dipukuli selama kejadian berlangsung.
Salah satu saksi mata, Norman Paech menuturkan apa yang ia saksikan. Mantan politisi Jerman ini berada di atas Mavi Marmara ketika kejadian. Menurut Paech, waktu kejadian adalah pukul 04.30, Senin (31/5) waktu setempat. “Tak lama setelah kejadian, kami mendengar ledakan dan serdadu dari heli turun ke kapal kami,” paparnya.
Paech berkata semua serdadu mengenakan masker, membawa senjata besar dan sangat brutal. Ia hanya melihat tiga aktivis memberi perlawanan dengan tongkat, itupun hanya untuk mempertahankan diri. “Tak tahu lagi jika di bagian lain kapal ada yang menggunakan senjata,” tuturnya.
Sementara Dmitris Gielalis, aktivis Yunani yang naik kapal lainnya juga mengatakan hal serupa. “Dalam beberapa detik, serdadu sudah memenuhi kapal. Mereka menggunakan peluru plastik, kami dipukuli dan disetrum. Mereka menggunakan semua metode yang bisa kami pikirkan. Tentunya, kami tak bersiap menghadapi situasi perang,” ulasnya.

Sementara aktivis Turki Nilufer Cetin bersembunyi di kamar mandi bersama bayinya ketika insiden berlangsung. Ketika Mavi terus berjalan, serangan kapal Israel makin intensif. “Sangat buruk dan brutal. Kapal kami berubah menjadi lautan darah,” ujarnya.
Cetin merupakan yang pertama dilepas karena memiliki seorang anak. Ia berkata pihak Israel menyita semua peralatan komunikasi mereka, seperti ponsel dan laptop. “Kami paham bahayanya, namun ada ribuan bayi di Gaza. Jika sampai, kami bisa bermain dengan mereka dan memberi makan,” tandasnya. [BBC/vin]
Sumber : Inilah.Com

Rabu, 02 Juni 2010

Kepadatan Penduduk Solo Tertinggi Se-Jateng

SOLO - Selama sepuluh tahun pertambahan penduduk di Solo ternyata hanya 2,6 persen. Meski hanya 2,6 persen, namun kenaikan ini tergolong cukup tinggi. Badan Pusat Statistik (BPS) Solo bahkan menyebut kepadatan penduduk di Solo paling tinggi se-Jawa Tengah.

Dari hasil rekapitulasi sensus penduduk 2010 yang dilakukan BPS pada 1-31 Mei penambahan penduduk di Solo tercatat 11.328 jiwa. Pada sensus penduduk 2010, total jumlah penduduk di Solo mencapai 503.421 jiwa. Sedangkan pada 2000 lalu, jumlah penduduk di Solo hanya 490.214 jiwa.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Solo Toto Desanto mengatakan, semula pihaknya memperkirakan hasil pencacahan penduduk di Solo mencapai 520.000 jiwa. Namun kenyataannya hanya 503.421 jiwa pada tahap pertama ini. Dalam sensus tahap pertama ini, BPS hanya menjumlah total penduduk yang ada di Solo. Sedangkan untuk tahap kedua nanti, petugas akan melakukan pendataan dengan lebih rinci lagi. "Jumlah kenaikan penduduk pada sensus tahun ini di Solo termasuk tinggi dibandingkan dengan kota atau kabupaten lainnya," ujarnya saat ditemui Radar Solo di ruang kerjanya kemarin (31/5).

Toto menyebut, dengan jumlah penduduk sebesar itu dan luas wilayah hanya 44 kilometer persegi, Toto mengklaim jika tingkat kepadatan penduduk di Solo sangat tinggi. Totok malah menyebut tingkat kepadatan penduduk di Solo yang tertinggi di Jateng. Kendati belum ada data pasti yang masuk, Toto menduga naiknya jumlah penduduk di Solo karena faktor pendatang yang ingin mengadu nasib di kota ini. Dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir, daya tarik Solo di mata masyarakat luar cukup tinggi.

Toto menyatakan pada sensus penduduk kali ini BPS Solo mengerahkan 1.112 petugas. Mereka terdiri dari 834 petugas cacah lapangan (PCL) dan 278 koordinator tim (kortim) di lima kecamatan. Setiap tim terdiri dari satu kortim dan tiga PCL. Pertanyaan yang diajukan 40 buah. "Mereka sudah menjalankan tugasnya sesuai dengan posnya masing-masing," terangnya.

Tujuan diadakan sensus sendiri, lanjut dia, yakni mengumpulkan dan menyajikan data dasar penduduk, rumah tangga dan perumahan hingga tingkat administrasi terkecil. Data yang dikumpulkan meliputi nama, umur , jenis kelamin , pendidikan, serta ketenagakerjaan. Hal ini nantinya akan diajukan kepada Presiden sebagai bahan laporan pidato kenegaraan pada 16 Agustus mendatang.

Toto mengimbau, bagi penduduk yang merasa belum disensus, diharapkan untuk segera melapor ke tingkat kelurahan. Nantinya petugas sensus akan mengambil data jumlah penduduk yang belum tercover. "Kami memberikan batas akhir kepada masyarakat hingga 15 Juni mendatang. Dan masyarakat harus pro aktif," paparnya.(rdo/nan)

Sumber : Radar Solo, 01 Juni 2010

DPRD Banyuwangi Nilai Pemerintahan Ratna Belum Maksimal

Banyuwangi - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Banyuwangi menilai pemerintahan Bupati Ratna Ani Lestari dan Yusuf Nuris selama lima tahun (2005-2010) masih belum maksimal.
"Belum berhasilnya pemerintahan Ratna itu dilihat dari beberapa indikator mulai dari pendidikan, kesehatan, hingga pembangunan infrastruktur sarana fisik," kata Juru Bicara DPRD, Zainal Arifin Salam, Senin.

Dalam sidang paripurna pembacaan rekomendasi atas laporan keterangan pertanggungjawaban tahun 2009 dan laporan pertanggungjawaban pemerintahan 2005-2010, DPRD memaparkan keberhasilan sektor pendidikan dari 42 indikator keberhasilan hanya 20 indikator yang berhasil dilaksanakan bupati.
"Salah satu indikator yang gagal yakni belum tuntasnya program wajib belajar 9 tahun dari target 100 persen hanya terealisasi 93 persen, sedangkan 22 indikator lainnya gagal dilaksanakan," katanya.

Di bidang kesehatan Bupati Banyuwangi hanya mampu menyelesaikan 10 indikator dari 16 indikator keberhasilan. Persoalan buruknya standar pelayanan kesehatan di tingkat puskesmas menjadi salah satu persoalan.
"Tingkat kunjungan di puskesmas mengalami penurunan dari 1.216.035 pengunjung di tahun 2008 turun menjadi 1.126.216 tahun 2009," katanya.

Kurang berhasilnya dua indikator yang menjadi program andalan Bupati Ratna di bidang pendidikan dan kesehatan itulah yang menjadikan DPRD mendesak pencabutan Perda Nomor 1 dan 2 tentang program pendidikan dan kesehatan gratis.
"Kami meminta kedua perda tersebut segera dicabut karena keberadaanya hanya mengundang kontroversi di masyarakat," katanya.

Lebih lanjut dewan juga menyoroti lemahnya pengelolaan aspek keuangan yang mendapat penilaian tidak wajar dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) pada tahun 2005-2007. Sedangkan tahun 2008, penilaianya menjadi "disclaimer".
 
Sementara dari segi pembangunan juga belum menandakan kemajuan yang berarti. Banyak proyek fisik yang menghabiskan dana miliaran rupiah, tetapi mangkrak, seperti pembangunan mega proyek Lapter Belimbingsari dan Mal Banyuwangi.

Pemeliharaan jalan misalnya, dari 1.574 km jalan kabupaten hanya 192,64 km yang sudah diperbaiki.

Dalam paripurna tersebut Bupati Ratna memilih tidak hadir dengan mewakilkannya kepada Wakil Bupati Yusuf Nuris.

Sebelumnya pada Senin (10/5) dalam paripurna pembacaan LKPJ, bupati mengklaim pemerintahannya berhasil baik di sektor pendidikan, kesehatan dan infrastruktur.

Sementara dikonfirmasi usai paripurna Wakil Bupati Yusuf Nuris menganggap wajar dalam pemerintahannya terdapat kekurangan dan kelebihan.
Menurut Nuris yang kembali mencalonkan diri menjadi Wakil Bupati bersama calon Bupati Jalal dalam Pilkada 2010 itu, beberapa kekurangan yang disampaikan dewan akan menjadi tugas bagi pemimpin mendatang.
"Yang belum tercapai 100 persen kami serahkan ke pemerintahan berikutnya," katanya. 

sumber : www.antarajatim.com

Cara Sekolah Memotivasi Siswa Mencintai Buku

Belajar Menulis Langsung dari Penulis Buku

Hari buku nasional diperingati beberapa sekolah dengan berbagai cara. Yang menarik, salah satunya dilakukan SD Islam Al Irsyad dengan mengajak dan mengenalkan siswanya dengan toko buku. Selain bisa baca buku sepuasnya, siswa juga bisa bertemu langsung dengan penulis buku.

Nur Fitriana, Jember

---

PAGI itu raut wajah cerah ceria menghiasi wajah-wajah mungil nan manis dari SD Islam Al Irsyad Jember. Dengan menggunakan pakaian Pramuka, mereka yang diantar oleh orang tuanya masing-masing ke toko buku tempat pelaksanaan kegiatan itu disambut baik oleh para guru yang sudah lebih dulu datang.

Senyum-senyum polos pun tersungging di sudut setiap anak. Dengan telaten, guru-guru pun membimbing mereka untuk masuk ke dalam toko buku yang terletak di Jalan Trunojoyo tersebut. Suara riuh berebut masuk pun terdengar dari mulut mungil mereka, seperti sudah tak sabar dengan kegiatan yang baru pertama kali mereka lakukan itu, wisata buku.

Wisata buku, mungkin tak terlalu familiar jika dibandingkan dengan wisata ke tempat-tempat bersejarah ataupun ke tempat hiburan, seperti yang saat ini gencar dilakukan jika hari libur tiba.

Wisata buku ini terbilang sedikit unik. Sebab, para siswa dari kelas 1 sampai dengan kelas 5 dilibatkan secara langsung dalam mendalami aktivitas membaca, sekaligus belajar mencintai buku.

Dalam acara tersebut, siswa tak hanya diajarkan mengenal beragam buku. Khusus siswa kelas 3, 4, dan 5, bisa belajar langsung cara menulis buku dalam bedah buku kecil-kecilan karya (KKPK) milik Mizan.

Kali ini, karya milik Yoviena Kusuma Tamaranny yang menjadi acuan untuk belajar menulis sebuah buku di usia yang masih sangat belia. Karya yang berjudul Beautiful Friendship tersebut pun menuai pertanyaan cukup banyak dalam benak siswa-siswi SD Al Irsyad. Mereka yang belum mempunyai kegemaran menulis menanyakan banyak hal pada sang narasumber. Saking aktifnya, waktu yang diberikan seakan masih kurang bagi mereka.

Bedah buku tersebut memang ditujukan untuk siswa di kelas yang lebih tua. Sebab, di usia mereka, menulis menjadi alternatif cara untuk menumpahkan khayalannya.

Sedangkan untuk siswa-siswi kelas 1 dan kelas 2, cukup melakukan permainan yang berhubungan dengan edukasi. Mulai dari membentuk balon, permainan musik atau juga permainan lilin.

Salah seorang siswi kelas 1 begitu menikmati permainan balon tersebut. Baginya, adalah kali pertama dia ke toko buku. Ia bersama dengan teman-temannya terlihat begitu asyik berlarian dengan jilbab yang sudah hampir tak berbentuk, saking aktifnya bermain. Namanya Dayita Pramesti. Beberapa kali, dia mengusap ingus sambil terus bergerak aktif.

Menurut dia, kegiatan yang dilakukan bersama-sama teman-teman sekolahnya itu begitu mengasyikkan. Sebelumnya, Ia tak pernah ke toko buku.

"Aku senang karena bisa bermain sama teman-teman. Lain kali aku mau ke sini lagi sama Mama. Tapi aku nggak mau beli buku ah, harganya mahal-mahalnya," sahutnya dengan polos.

Seperti juga Dayita, Alif Husna Amalah, siswi kelas 5. Keduanya tampak antusias mengikuti celoteh Yoviena. Beberapa kali mengajukan pertanyaan pertanda antusias untuk belajar menulis. Meski mengaku lebih menyukai membaca komik serial detektif daripada novel, ia cukup antusias mendengarkan si penulis novel Beautiful Friendship.

"Senang sekali aku bisa interogasi penulisnya. Baca-baca buku gratis terus beli-beli juga," ujarnya dengan kata-kata sedikit meniru orang dewasa.

Dikatakan, membaca itu memang mengasyikkan. Apalagi jika membaca komik Jepang, detektif Conan kesayangannya. Waktu seakan berlalu dengan cepat jika sedang membaca komik kesayangannya itu. Baginya, petualangan yang dialami detektif cilik dengan topi berwarna merah selalu mengasyikkan untuk dibaca meski diulang-ulang.

Selain itu, dengan membaca, ia bisa memiliki pengetahuan yang luas. Meski bukan kali pertama Alif pergi ke toko buku, pengalaman mengobrol langsung dengan penulis buku seumurannya menjadi pengalaman yang sangat berharga. Dia ingin mengulangi pengalaman itu lagi di lain waktu.

Melihat antusiasme itu, sang guru pun berniat untuk melakukan kegiatan tersebut secara reguler. Dengan mendapatkan kesempatan untuk mengenal cara penulisan buku langsung dari penulis yang seusia mereka, diharapkan siswa dapat juga mencintai dunia tulis menulis sekaligus juga membaca buku.

"Dengan bertambahnya perbendaharaan buku, kami yakin, ilmu mereka juga akan bertambah," ungkap Sri Susanti Cahyani, Waka Kesiswaan SD Islam Al Irsyad.

Selain itu, pihaknya juga ingin memotivasi siswanya untuk lebih antusias dalam membeli buku yang sesuai dengan dunia mereka. Selama ini, banyak yang luput untuk tidak mengajarkan anak-anaknya tentang toko buku, serta buku-buku yang sesuai dengan usia masing-masing anak. Keseringan anak-anak melihat televisi, pergi ke pusat-pusat perbelanjaan akan membuat mereka lebih konsumtif.

Hal itu coba dinetralisasi kembali dengan mengembalikan kecintaan anak-anak pada buku dengan membimbing mereka semua ke toko buku. Orang tua wali murid juga diminta untuk membekali mereka dengan uang untuk membeli buku.

"Jadi daripada mereka membeli mainan atau jajan sembarangan, akan lebih baik jika mereka diajak untuk membeli buku," ujar Santi. Dengan begitu, diharapkan jika siswa memiliki uang saku, mereka akan menyisihkan sedikit uangnya untuk kembali lagi ke toko buku dan membeli buku yang bermanfaat untuk pengetahuan mereka. (*)
sumber : Radar Jember, 02 Juni 2010