Selasa, 21 September 2010

Kisah Seorang Anak di Hari Anak Nasional

Tut..tut.tut..tiba-tiba ponselku berbunyi, ternyata ada satu SMS baru yang masuk. SMS dari Bapak Kepala Sekolah yang mengabarkan bahwa hari ini Jumat, 23 Juli 2010 ini saya harus mewakili sekolah untuk ikut serta dalam peringatan Hari Anak Nasional di Kabupaten. Hmm.....dengan segera saya membalas SMS itu sekaligus memberitahukannya saya siap akan datang untuk mengikuti peringatan hari anak nasional di Kabupaten.

Akhirnya dengan mengendarai sepeda motor yang sudah butut saya sampai juga di halaman kantor Bupati yang tenyata sudah ada  disiapkan panggung gembira. Yah, sebuah panggung gembira yang sederhana yang tentunya akan digunakan untuk memperingati Hari Anak Nasional 2010. Semua anak yang ada di sana bergembira ria. Meskipun tidak semua anak yang saya temui mempunyai nasib yang sama.
Acara peringatan Hari Anak Nasional ini hanya menampilkan acara-acara yang bersifat hiburan saja. Acara peringatan Hari Anak itu semuanya dibawakan oleh anak-anak. Penampilan anak-anak pun hanya berupa tarian, nyanyian, baca puisi dan pagelaran musik tradisional. Sebagai acara puncak dari peringatan hari anak nasional ini adalah pemberian hadiah dari Bupati kepada anak-anak yang berprestasi di bidang akademik dan non akademik.

Setelah acara peringatan Hari Anak Nasional itu usai, saya siap-siap untuk pulang. Tiba-tiba saya melihat seorang anak laki-laki yang kira-kira masih berumur 8 tahun nampak ceria sekali, meskipun pakaian dan celana yang dikenakannya sudah lusuh dan kumal. Anak kecil itu membawa sebuah kantong bekas gula pasir (kebo/kantong gandum/kandi=bahasa jawa). Ia begitu ceria dan selalu menebar senyuman. Saya lalu mendekati anak tersebut sambil bertanya," Namanya Siapa Dek?". Anak kecil itu menjawab, " Nama saya Slamet, Bu"." Slamet sudah kelas berapa?" Slamet menjawab," Saya tidak sekolah karena Bapak saya tidak mempunyai biaya. Saya pun disuruh Bapak untuk ikut membantu mencari uang. Saya sudah kerja menjadi pemulung, Bu."

Deg...hati saya jadi terharu..Di saat teman sebayanya bergembira di atas panggung untuk merayakan hari anak nasional dengan menggelar tarian, nyanyian, baca puisi dan main musik tradisional,ternyata masih ada anak-anak yang tidak sekolah bahkan dieksplotasi orang tuanya untuk bekerja menjadi pemulung...ironis sekali....

Meski demikian ku lihat wajah polosnya Slamet tetap terlihat ceria. Sambil sibuk memungut gelas-gelas plastik bekas minuman air mineral di sela-sela kursi undangan yang sudah mulai kosong. "Saya senang, Bu. Di sini banyak gelas bekas," ujar Slamet sambil tersenyum. Ya, Slamet memang baru berani mulai mengais rejeki sesaat setelah acara usai. Setelah Bupati dan para pejabatnya beserta para tamu kehormatan/undangan lain meninggalkan tempat acara.

Dengan lugunya, Slamet yang datang bersama Bapak dan Ibunya, sama-sama pencari barang bekas, mengatakan, bahwa ia senang tidak hanya karena banyak gelas plastik bekas, tetapi juga banyak kue-kue enak yang tersisa dalam kotak hidangan. Terlebih saat seorang panitia memanggilnya dan memberi setandan pisang.

Bagi Slamet, makna Hari Anak Nasional sama sekali tak pernah terbersit dalam pikirannya. Usianya yang belum matang dan masih kecil belum mampu untuk memikirkan arti  dari peringatan Hari Anak. Karena itu, ia sama sekali tak terlihat iri, melihat keceriaan teman sebayanya yang gembira di Hari Anak Nasional. Ironi memang, tapi itulah potret buram sebagian besar anak-anak Indoensia. Kesan ironi itu kian menggetarkan hati, manakala Slamet Kecil berdiri dekat baliho Hari Anak Nasional 2010 dengan gambar Bupati berlatar belakang baliho tersebut, Slamet kecil memilah-milah gelas dan botol bekas minuman mineral.

Semestinya peringatan Hari Anak Nasional Indonesia ini akan lebih bermakna, jika nasib anak-anak seperti Slamet ini mendapat perhatian memadai dari pemerintah dan mendapat jaminan pendidikan yang layak dan terjangkau. Sehingga semua anak-anak di Indonesia dapat terus sekolah sampai ke jenjang perguruan tinggi. Jika anak-anak sebagai penerus generasi bangsa ini putus sekolah atau hanya mengenyam pendidikan dasar saja akan di bawa kemana masa depan bangsa kita….??

*) tulisan ini sudah saya buat Bulan Juli 2010 untuk ikut menyambut peringatan Hari Anak Nasional tahun 2010 tapi baru sempat saya posting sekarang. Semoga bisa dijadikan renungan buat kita bahwa masih ada anak yang belum sekolah atau meneruskan pendidikannya

Senin, 20 September 2010

Jangan Menangis Lagi, Sayang

Setetes air mata mulai mengalir dari kedua pelupuk mataku. Yah, aku menangis lagi. Hati ini bagai teriris sembilu, begitu perih dan sakit banget rasanya. Mungkin jika hatiku ini dilihat dengan alat rontgen sepertinya di dalam hatiku ini banyak luka-lukanya. Rasanya nyeri, perih dan menyesakan dada.
Duh..gusti, hatiku terluka..T.T
Masih tergiang di telingaku kata-kata yang telah diucapkannya. Suaranya yang berat itu sebenarnya selalu membuatku merindukannya. Tetapi kata-kata yang keluar dari bibirnya tanpa disadarinya sering membuatku sedih, kecewa dan pasti membuat mataku menangis.Membuat hatiku seketika itu juga berubah menjadi berwarna biru.

Salahkah aku jika berharap bisa melihatnya tertawa lepas bersamaku, bercanda, saling menggoda, ketawa-ketiwi, berhaha-hihi bersamaku, bisa melihat matanya yang berbinar-binar, melihat senyumannya atau hanya sekedar melihat beberapa helai rambutnya yang sudah mulai ada ubannya. Salahkah aku, jika berharap ingin ditemani belanja olehnya dan makan siang bersamaku pada hari minggu ini. Yup, aku ingin bersamamu mas, meski hanya 2 atau 3 jam saja. Kupilih hari minggu karena merupakan hari libur nasional, tanggal merah alias hari bebas tidak bekerja. Namun, ternyata keinginanku yang amat sederhana itu pun harus kandas. Sedih dan kecewa setelah mengetahui bahwa hari minggu ini mas masih lembur kerja. Karena pekerjaannya menumpuk. Yah, ternyata meski hari minggu tetapi mas tetap kerja..tetap semangat mencari nafkah..demi aku juga sih sebenarnya..;).Mas, memang laki-laki pekerja keras. setiap hari berangkat kerja, seolah-olah tanpa ada hari libur. Semangatnya bekerja dan mencari nafkah memang luar biasa. aku salut, simpati dan bangga sama mas..:-bd

Sepatah kata "maaf", akhirnya terucap juga darinya, sambil menghapus air mataku yang meleleh."Jangan, menangis lagi, sayang." Maafkan, mas ya. Mas gak bisa menemani belanja karena mas`kan harus lembur kerja" katanya."Gak apa-apa, mas. sudah aku maafin kok. Aku mengerti dan memahami kesibukan mas. Tokh masih banyak waktu di hari minggu lainnya` kan. Tetapi, ku mohon pada hari minggu yang lain pun mas harus mau ya nemenin aku belanja." jawabku sambil merajuk manja."Iya,ya.."katanya. 

Ahh..mas...selalu saja begitu..sekejap membuatku menangis tapi seketika pula membuatku tersenyum gembira. Sejujurnya aku merasa nyaman menemani mas. Mas merupakan laki-laki yang selalu mengisi relung hatiku..dari dulu sampai sekarang...aku selalu berdoa yang terbaik untuk mas dan untuk kita...melihat mas selalu dalam kondisi yang baik, sehat dan bahagia bersamaku...duh...alangkah indahnya...;)

Namun lamat-lamat terdengar lagu khas banyuwangian. Guubraak...waduh ternyata aku cuman bermimpi bertemu dengannya...ahh seandainya saja tadi itu bukan mimpi...apa ya yang akan terjadi selanjutnya....??? Rasanya kok jadi sedih ya ...kecewa..sunyi...sepi keliwat sepi...Lagu-lagu kendang kempul itu membuatku terbangun dari mimpi. Lagu yang diputar dari stasiun radio banyuwangi FM itu ternyata berjudul "kembange roso" yang dinyanyikan oleh candra banyu dengan syairnya:

welas yo mekaro....asih meru jiwo...kembang2 kembange roso....mbukakno atin riko
tulung...dudokno wujud welas asihe rikokembang2 kembange roso....gondo arum riko

sepisan bae.... sun kepingin nyawang...ugo ngeraksakno welas asih riko ..ulihe sun nganteni makne sing percumo....ati biso lego sing keronto-rontosing sampek nggawe loro

sepi...sepi..keliwat sepi kahanan...kahanan ati

sumber : dari aku sendiri...:) karena saat ini aku sedang belajar menulis. Dengan menulis aku bisa menuangkan ide-ide yang ada di kepala. Terkadang aku lebih suka menumpahkan perasaanku, mencurahkan pikiranku,  membagikan kesedihanku melalui tulisan.

Keajaiban di Balik Sholat Shubuh

Kenapa Harus Bangun pagi buta untuk Sholat Subuh?? Bagi seorang muslim mungkin pertanyaan ini dengan mudah dijawab ; karena sholat subuh adalah bagian dari ibadah wajib yang harus dikerjakan sebagai bukti ketaatan pada Tuhannya. Tapi kenapa ya harus pagi buta gitu sholatnya?? lagi enak-enak tidur kok disuruh sholat.???

Pertanyaan-pertanyaan ini untuk sebagian orang mungkin dianggap bodoh dan bisa dianggap nyeleneh. Tapi untuk orang-orang yang berfikir ilmiah pertanyaan tersebut adalah stimulasi ide besar untuk pembuktian. Kenapa harus dibuktikan?? Yang jelas tidak ada satu halpun yang Allah dan Rasul-Nya perintahkan kepada umatnya tanpa kebermanfaatan.

Jika kita amati, ada satu hal yang berbeda dari ritual sholat subuh dibandingkan sholat lima waktu lainnya. Kalimat yang terdengar dari suara adzan sedikit berbeda dengan adzan pada sholat yang lain. 
Kalimat “ash shalatu khairun minan naum”, menjadi titik perbedaannya. Arti kalimat itu adalah shalat itu lebih baik dari pada tidur. Kenapa kalimat itu hanya muncul pada adzan subuh dan tidak pada adzan lainnya ?

Memang ada banyak hikmah yang bisa diambil dari ritual di pagi buta ini. Dari peluang rezeki yang besar karena sudah mulai sejak subuh sampai manfaat terhindar dari kemacetan terutama di kota metropolitan seperti Jakarta. Ternyata bukan itu saja arti kebermanfaatan yang Allah berikan. Sholat subuh juga mempunyai manfaat mengurangi kecenderungan terjadinya gangguan kardiovaskular.

Di dalam tubuh manusia ada kekuatan yang terus bekerja tanpa kita komando. Apakah kita sedang tersadar atau tidur. Kekuatan yang mengatur gerak usus kita sehingga bisa dikeluarkan menjadi feses setelah menyerap zat-zat bermanfaat untuk tubuh. Kekuatan syaraf otonom mempunyai 2 fungsi yang bekerja secara antagonis, biasa kita sebut sebagai syaraf simpatis dan syaraf parasimpatis.

Kita mempunyai irama tubuh yang biasa disebut irama sirkadian tubuh dimana mulai jam 3 dini terjadi peningkatan adrenalin. Akibatnya tekanan darah manusia juga meningkat. Padahal kita sedang tidur pulas. Biasanya adrenalin kita bekerja saat kita beraktifitas atau dalam keadaan stress. Selain itu terjadi pula penyempitan pembuluh darah otak yang menyebabkan oksigenasi otak berkurang sehingga kita merasa berat kalo bangun pagi dan cenderung mengantuk. Peningkatan adrenalin juga mengaktivasi sistem pembekuan darah dimana sel-sel trombosit berangkulan membentuk suatu trombus. Trombus inilah yang menyebabkan gangguan kardiovaskuler pada manusia. Semuanya adalah kerjaan saraf simpatis.

Lalu apa hubungannya dengan Sholat???

Hasil penelitian Furchgott dan Ignarro serta Murad tentang suatu zat didalam dinding sel yang dapat melebarkan pembuluh darah menjawab pertanyaan di atas. Zat yang ditemukan itu bernama NO (Nitrit Oksida). Yang luar biasa adalah ternyata Nitrit Oksida ini diproduksi terus menerus selama istirahat termasuk ketika manusia tidur. Zat ini juga mencegah terbentuknya trombus dengan menghambat agregasi/penempelan trombosit. Hasil temuan ini mendapat hadiah NOBEL tahun 1998.

Aktivitas Bangun pagi untuk sholat subuh apa lagi dengan berjalan ke mesjid untuk berjamaah dapat meningkatkan kadar Nitrit oksida dalam pembuluh darah sehingga oksigenasi ke otak juga bertambah akibat melebarnya pembuluh darah otak dan yang pasti trombosit dicegah untuk saling menempel jadinya pembuluh darah tidak bertambah sempit. Aktivitas mengejan yang ditimbulkan pada gerakan rukuk dalam sholat meningkatkan tonus syaraf para simpatis yang melawan efek dari syaraf simpatis seperti yang sudah dijelaskan di atas.

Subhanallah bukan?? dengan menjalankan sholat subuh apa lagi dengan berjalan ke mesjid (terutama untuk yang laki-laki) kita dapat mencegah proses gangguan pada sistem kardiovaskular kita.

Untuk orang-orang yang berfikir, demikian hikmah dari ajakan-Nya “ash shalatu khairun minan naum”.

Sumber : mukjizatalquran.com

Berkata Baik atau Diam ...???


Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, sesungguhnya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam telah bersabda : “Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, maka hendaklah ia berkata baik atau diam, barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, maka hendaklah ia memuliakan tetangga dan barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, maka hendaklah ia memuliakan tamunya”. (HR. Bukhari dan Muslim) 
Penjelasan :Kalimat “barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhirat”, maksudnya adalah barang siapa beriman dengan keimanan yang sempurna, yang (keimanannya itu) menyelamatkannya dari adzab Allah dan membawanya mendapatkan ridha Allah, “maka hendaklah ia berkata baik atau diam” karena orang yang beriman kepada Allah dengan sebenar-benarnya tentu dia takut kepada ancaman-Nya, mengharapkan pahala- Nya, bersungguh-sungguh melaksanakan perintah dan meninggalkan larangan-Nya.

Yang terpenting dari semuanya itu ialah mengendalikan gerak-gerik seluruh anggota badannya karena kelak dia akan dimintai tanggung jawab atas perbuatan semua anggota badannya, sebagaimana tersebut pada firman Allah : “Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati semuanya kelak pasti akan dimintai tanggung jawabnya”. (QS. Al Isra’ : 36)  dan firman-Nya: “Apapun kata yang terucap pasti disaksikan oleh Raqib dan ‘Atid”. (QS. Qaff : 18)
 
Bahaya lisan itu sangat banyak. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam juga bersabda: “Bukankah manusia terjerumus ke dalam neraka karena tidak dapat mengendalikan lidahnya”.
Beliau juga bersabda :“Tiap ucapan anak Adam menjadi tanggung jawabnya, kecuali menyebut nama Allah, menyuruh berbuat ma’ruf dan mencegah kemungkaran”.
Barang siapa memahami hal ini dan beriman kepada-Nya dengan keimanan yang sungguh-sungguh, maka Allah akan memelihara lidahnya sehingga dia tidak akan berkata kecuali perkataan yang baik atau diam.

Sebagian ulama berkata: “Seluruh adab yang baik itu bersumber pada empat Hadits, antara lain adalah Hadits “barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, maka hendaklah ia berkata baik atau diam”. Sebagian ulama memaknakan Hadits ini dengan pengertian; “Apabila seseorang ingin berkata, maka jika yang ia katakan itu baik lagi benar, dia diberi pahala. Oleh karena itu, ia mengatakan hal yang baik itu. Jika tidak, hendaklah dia menahan diri, baik perkataan itu hukumnya haram, makruh, atau mubah”. Dalam hal ini maka perkataan yang mubah diperintahkan untuk ditinggalkan atau dianjurkan untuk dijauhi Karena takut terjerumus kepada yang haram atau makruh dan seringkali hal semacam inilah yang banyak terjadi pada manusia.

Allah berfirman :“Apapun kata yang terucapkan pasti disaksikan oleh Raqib dan ‘Atid”. (QS.Qaaf : 18)Para ulama berbeda pendapat, apakah semua yang diucapkan manusia itu dicatat oleh malaikat, sekalipun hal itu mubah, ataukah tidak dicatat kecuali perkataan yang akan memperoleh pahala atau siksa. Ibnu ‘Abbas dan lain-lain mengikuti pendapat yang kedua. Menurut pendapat ini maka ayat di atas berlaku khusus, yaitu pada setiap perkataan yang diucapkan seseorang yang berakibat orang tersebut mendapat pembalasan.

Kalimat “hendaklah ia memuliakan tetangganya…….., maka hendaklah ia memuliakan tamunya” , menyatakan adanya hak tetangga dan tamu, keharusan berlaku baik kepada mereka dan menjauhi perilaku yang tidak baik terhadap mereka.

Allah telah menetapkan di dalam Al Qur’an keharusan berbuat baik kepada tetangga dan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda : “Jibril selalu menasehati diriku tentang urusan tetangga, sampai-sampai aku beranggapan bahwa tetangga itu dapat mewarisi harta tetangganya”.

Bertamu itu merupakan ajaran Islam, kebiasaan para nabi dan orang-orang shalih. Sebagian ulama mewajibkan menghormati tamu tetapi sebagian besar dari mereka berpendapat hanya merupakan bagian dari akhlaq yang terpuji

Pengarang kitab Al Ifshah mengatakan : “Hadits ini mengandung hukum, hendaklah kita berkeyakinan bahwa menghormati tamu itu suatu ibadah yang tidak boleh dikurangi nilai ibadahnya, apakah tamunya itu orang kaya atau yang lain. Juga anjuran untuk menjamu tamunya dengan apa saja yang ada pada dirinya walaupun sedikit.

Menghormati tamu itu dilakukan dengan cara segera menyambutnya dengan wajah senang, perkataan yang baik, dan menghidangkan makanan. Hendaklah ia segera memberi pelayanan yang mudah dilakukannya tanpa memaksakan diri”. Pengarang juga menyebutkan perkataan dalam menyambut tamu.Selanjutnya ia berkata : Adapun sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam “maka hendaklah ia berkata baik atau diam” , menunjukkan bahwa perkatan yang baik itu lebih utama daripada diam, dan diam itu lebih utama daripada berkata buruk.

Demikian itu karena Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam dalam sabdanya menggunakan kata-kata “hendaklah untuk berkata benar” didahulukan dari perkataan “diam”. Berkata baik dalam Hadits ini mencakup menyampaikan ajaran Allah dan rasul-Nya dan memberikan pengajaran kepada kaum muslim, amar ma’ruf dan nahi mungkar berdasarkan ilmu, mendamaikan orang yang berselisih, berkata yang baik kepada orang lain. Dan yang terbaik dari semuanya itu adalah menyampaikan perkataan yang benar di hadapan orang yang ditakuti kekejamannya atau diharapkan pemberiannya.
 
Sumber: Syarhul Arba’iina Haditsan an Nawawiyah,  Ibnu Daqiqil ‘Ied

Sabtu, 18 September 2010

Meneropong Kisah Sukses Pemudik Asal Gunung Kidul

Berbekal ijazah SMU,Takhlukkan Kota Jakarta

Sangat tidak pantas untuk ditiru, apa lagi bila tidak memiliki keahlian yang cukup memadai sebagai modal mencari kerja di Jakarta. Namun pria ini memberi bukti bagaimana mampu sukses di Ibukota Negara . Bagaimana caranya?

GUNUNGKIDUL-Meski baru merantau ke Jakarta sejak akhir tahun 2004 lalu, bisa dikatakan pria ini cukup berhasil. Pulas Priotyas Wiyatno nekat membawa istri dan ketiga anaknya ke Ibukota untuk mengadu nasib. Seperti yang dikatakan kepada RADAR JOGJA, awalnya sungguh sangat sulit dan memerlukan perjuangan yang sangat keras untuk bisa bertahan dan tetap survive sehingga menjadi seperti sekarang ini. " Memang belum bisa dibilang sukses mas. Kami sangat biasa banget. Tapi saya bersyukur dapat melewati saat - saat sulit " kata bapak empat anak ini.

Selanjutnya Pulas mengisahkan bagaimana ia dengan keluarganya sampai memberanikan diri pergi ke Jakarta yang menurutnya sangat tidak pantas untuk ditiru apalagi bila tidak memiliki keahlian yang cukup memadai sebagai modal untuk mencari pekerjaan di Ibukota Negara. Sekitar awal September 2004, pulas yang sempat bekerja secara freelance di Wonosari dan Jogja memutuskan untuk kembali ke Jakarta yang sudah ditinggalkan sejak tahun 1998 karena tempatnya bekerja dibakar pada kerusuhan mei 12 tahun lalu. Selama enam tahun di kampung halaman tepatnya desa Plumbungan, Putat, Patuk Gunungkidul, Pulas Priotyas Wiyatno yang memiliki nama kecil Suladi 02 Februari 1972 ini tercatat bekerja secara lepas di Majalah Gema Gunungkidul, Suara Muhamadiyah, Kuntum dan sempat membuka jasa ketik & rental komputer.

Sang istri sebenarnya juga cukup membantu roda perekonomian keluarga karena mengajar di SMA Muhammadiyah Wonosari,tetapi agaknya menurut pulas, kondisi tersebut bisa dibilang belum mencapai hasil yang memuaskan  " Malah saya sempat terlilit beberapa masalah keuangan ditempat kerja. Ya maklum mas saat itu anak saya sudah tiga, kerjanya juga tak mendapat gaji kecuali honor yang tak seberapa " ujar pulas mengisahkan. Lebih lanjut ia menambahkan setelah berunding dengan keluarga, akhirnya ia memutuskan untuk berani kembali lagi ke Jakarta . " Saya pikir, saya saat itu Merasa cukup memiliki amunisi dan keahlian baru, ia bersama istri dan ketiga anaknya boyongan ke Jakarta meninggalkan sebuah rumah dikampung yang sebenarnya cukup besar dan lumayan. Di Jakarta, pulas mengawali dengan usaha kecil kecilan seperti dagang Koran dengan membuka kios didaerah pondok kelapa Jakarta timur.lebih siap mas. Saya sudah cukup menguasai beberapa program komputer seperti freehand, corel, photoshop dan program lain seperti edit film yang saya pelajari secara otodidak selama di jogja " tambah pulas.   

Usaha ini memperkejakan enam orang anak dari penduduk sekitar. " Pokoknya ekomomi untuk keluarga harus aman dulu mas seperti untuk makan dan bayar kontrakan " katanya. Masih menurut Pulas, seorang teman membawanya bekerja awalnya secara partime disebuah penerbitan Media pendidikan di daerah Jagakarsa. Ditempat kerja baru ini pulas mulai memiliki banyak kenalan terutama pejabat didinas Pendidikan Jakarta serta kepala sekolah - kepala sekolah. Kini sang istri juga sudah bekerja menjadi guru tetap di SIT Al Halimiyah yang memiliki murid hampir 1500 -an.

Tak hanya berhenti disitu,  pulas menuturkan kini ia bersama koleganya mendirikan CV. IMPROV EDUKASI INDONESIA yang berkantor di jl. H Naman No 22 Pondok Kelapa Jakarta Timur. Usaha ini bergerak antara lain dibidang percetakan seperti pembuatan buku tahunan sekolah, spanduk digital, video shoting, aneka pelatihan kehumasan untuk sekolah sekolah, pembuatan barang souvenir mug, pensil, kaos dll. Malah sejak tiga bulan ini juga berhasil menerbitkan sebuah majalah khusus untuk sekolah dasar dan membuka bimbel untuk SD, SMP & SMA. Saat ini Pulas Priotyas  Wiyatno sudah mulai menikmati hasil jerih payahnya   " Sekali lagi mas, saya masih jauuh jika dibilang berhasil. Kami ini masih perlu kerja keras lagi untuk membesarkan usaha serta menjadi keluarga yang sakinah " ujarnya. Pulas juga menambahkan, intinya jangan takut untuk memulai usaha, orang harus memiliki keberanian yang kuat serta harus berani berkhayal, berani bercita cita dan yang tak kalah penting adalah terus berdo'a dan meminta kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Saat ini ia dan keluarganya masih terlalu jauh mengenai keberhasilannya bila dibandingkan perantau lain asal Gunungkidul yang lebih dulu sukses di Ibukota atau kota kota besar lainnya. " Tak ada seujung kuku, mas. Tetapi kami harus lebih bersyukur karena kalau kita pandai bersyukur Allah Ta'ala akan menambah lebih banyak lagi, mas. Tapi saya nggak menggurui lo. Hanya saya kok yakin betul, mas " kata pria penggemar sop kambing ini. Tahun ini adalah mudik tahun ke 6 mudik ke kampung karena pulas dan keluarganya tidak melewatkan waktu untuk kembali kekampung setiap hari raya lebaran tiba. Baginya pulang kampung adalah saat yang membahagiakan karena bisa bertemu dengan orangtua, sanak familiy dan tentu saja untuk berbagi kepada sesama terutama saudara saudara dekat,  Lebaran tahun ini terasa lain karena ia membawa teman beserta keluarganya yang asli Jakarta " Dia kan nggak punya kampung halaman jadi nggak bisa mudik, makanya saya ajak. Eh, dia sangat kagum dengan kondisi Gunungkidul saat ini. Jauh dari gambaran yang ada dikepalanya.

Menurutnya Gunungkidul saat ini sudah bisa disejajarkan dengan kabupaten - kabupaten lain diindonesia " ujar Pulas yang menurutnya pada lebaran tahun tahun mendatang banyak teman kantornya yang sama sekali tak memiliki saudara di Gunungkidul berniat untuk ikut dan merasakan bagaimana rasanya mudik. Radar juga sempat bertemu dengan teman pulas yang dimaksud. Katanya ia memang sama sekali belum pernah merasakan mudik   " Macetnya ampun ampun, mas. Tapi seru juga. Anak anak juga bisa fun sepanjang jalan. Sempat tidur di jalan sekitar purwokerto. Ini pengalaman yang tak bisa terlupakan. Kami juga sempat ke pantai Baron, kukup dan apa satu lagi mas krukal ? menurut saya pengelolaan areal wisata di gunungkidul sudah sangat bagus. Saya kira malah professional mulai dari penataan pedagang, parkir dan tempat penginapan. Tapi  kalau bisa pedagangnya tidak terlalu dekat dengan lokasi bibir pantai.

Mungkin Insya Allah tahun depan kami kesini lagi " ujar pria keturunan cina yang membuka usaha warnet dan hobi travelling. Sementara itu, pulas kini ia bersama istri, Ita Ruhati Lis, S.Pd dan keempat anaknya Gayuh Ratnacita Hutami, Prigel Nadifatah Muhammad, Kaya Maulidana Zahranisa dan si  kecil Rayinda Mula Ramadhanti memohon doa dan restu dari semua pembaca RADJA untuk keberhasilan dimasa masa mendatang, masih menurut Pulas, dirinya berjanji suatu saat akan kembali menetap di Gunungkidul dan turut bersama sama membangun kampung halaman tercinta. " Tolong sampaikan juga mas, niat tulus kami sekeluarga untuk mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1431 H. Mohon maaf lahir & batin ". (Cr2)
 
sumber : Radar Yogja, Sabtu 18 September 2010

Jumat, 17 September 2010

Ciri-Ciri Pacaran Tidak Sehat

 
1.Pacaran Cenderung Melewati Tahap Persahabatan Dalam Suatu Hubungan:
banyak pasangan sekarang yang tidak melewati proses pertemanan tetapi bisa langsung jadian.Dasar pemikiran berpacaran adalah “Saya tertarik kepadamu;oleh sebab itu, mari kita lebih saling mengenal.” Sebaliknya dasar pemikiran persahabatan adalah, “Kita memiliki minat yang sama; jadi marilah kita menikmati kesamaan kita bersama-sama.” Jika daya tarik romantis terbentuk setelah mengembangkan suatu persahabatan, itu adalah bonus tambahan. Keintiman tanpa komitmen adalah memperdayakan. Keintiman tanpa persahabatan adalah sesuatu yang dangkal. Suatu hubungan yang hanya didasarkan pada daya tarik fisik dan perasaan romantis hanya akan bertahan selama perasaan itu ada

2.Pacaran Sering Kali Menyamakan Cinta Dengan Hubungan Fisik (Seks):
Maksudnya adalah bukan karena dua tubuh telah ditarik ke tubuh yang lain tidak berarti dua orang saling cocok satu dengan yang lain. Hubungan fisik tidak sama dengan cinta. Memfokuskan diri pada fisik jelas berdosa. Allah menuntut kesucian seksual. Dan Ia melakukan hal itu karena Ia suci. Ia juga menuntut hal itu untuk kebaikan kita. Keterlibatan fisik dapat merusak cara pandang kita dan menuntun kita pada pilihan-pilihan yang tidak bijaksana seperti berhubungan fisik atas dasar kesenangan saja dsb. Allah juga tau bahwa kita akan membawa kenangan-kenangan dari keterlibatan fisik di masa lalu ke dalam pernikahan kita. Ia tidak ingin kita hidup dengan perasaan bersalah dan penyesalan. Keterlibatan fisik bisa membuat dua orang merasa dekat. Tetapi jika banyak orang sungguh-sungguh menguji fokus dari hubungan pacaran mereka mungkin mereka akan menemukan bahwa kesamaan yang mereka miliki hanyalah hawa nafsu.

3.Pacaran Sering Kali Mengisolasi Pasangan Dari Hubungan Penting Lainnya Seperti Pertemanan, Keluarga Bahkan Dengan Pencipta Kita Sendiri:
Maksudnya adalah saat dimana dalam suatu hubungan dua orang dipersiapkan melanjutkan ke jenjang pernikahan, memberi perhatian utama kepada hubungan itu bukanlah sesuatu yang salah. Untuk membuat pilihan bijaksana untuk menikahi seseorang, penting memfokuskan diri untuk mengenal orang itu dengan baik. Tetapi bukan di dalam hubungan-hubungan yang serius pun, tidaklah bijaksana apabila Anda mengisolasi diri dari orang-orang lain. Bagi orang yang tidak siap membuat komitmen, kecendrungan berpacaran seperti itu bisa sangat menggangu. Jika kita membuat keputusan-keputusan mengenai kehidupan hanya berdasarkan pengaruh dari satu hubungan, mungkin kita akan membuat penilaian-penilaian yang buruk. Ada satu kutipan dari Elisabeth Elliot menyatakan “Jika seorang pria tidak siap meminta seorang wanita untuk menjadi istrinya, apa haknya untuk menuntut perhatian khusus dari wanita itu? Jika seorang wanita tidak diminta untuk menjadi istri seseorang, mengapa wanita yang berpikiran sehat menjanjikan perhatian khusu kepada pria mana saja?” Berapa banyak orang yang ketika mengakhiri hubungan percintaan mendapati bahwa hubungan mereka dengan sahabat-sahabat lainnya telah di korbankan? Perhatian khusus yang sering kali di harapkan dalam hubungan percintaan memiliki suatu kecendrungan untuk mengisolasi mereka dari teman-teman yang paling mengasihi mereka, anggota-anggota keluarga yang paling mengenal mereka dan sedih nya bahkan ke hendak Pencipta kita sendiri jauh lebih penting daripada cinta yang romantis


4.Pacaran Dapat Mengalihkan Perhatian Kaum Muda Dari Tanggung Jawab Utama Mereka Untuk Mempersiapkan Masa Depan Mereka:
Maksudnya adalah banyak orang yang ketika sudah berpacaran melupakan apa yang menjadi tanggung jawab nya. Dan banyak juga yang melakukan hal-hal yang bodoh seperti melakukan seks di luar pernikahan dsb. Barangkali pacaran dapat membantu Anda menjadi seorang kekasih yang baik, tapi apakah keterampilan-keterampilan dalam berpacaran tersebut kita butuhkan dalam pernikahan? Bahkan jika Anda pergi dengan seseorang yang pada suatu hari kelak akan Anda nikahi, keasikan menjadi kekasih yang sempurna pada saat ini benar-benar dapat menghalangi Anda untuk menjadi suami ato istri masa depan yang dibutuhkan oleh orang tersebut. Anda akan terhambat dalam finansial dsb. Kita tidak munafik kalo dalam pernikahan membutuhkan biaya, tidak mungkin kalo dengan cinta kita dapat membayar semua pesta resepsi kita.

5.Pacaran Dapat Menyebabkan Perasaan Tidak Puas Terhadap Karunia Allah Mengenai Keadaan Melajang (Jomblo):
Maksudnya adalah berpacaran yang tujuannya hanya sekedar untuk bersenang-senang akan menyebabkan perasaan tidak puas karena hal itu mendorong terjadinya penyalahgunaan kebebasan contoh nyata free sex. Pacaran tidak akan menyebabkan orang-orang menikmati masa lajang (Jomblo) yang unik, melainkan justru menyebabkan orang-orang memfokuskan diri pada apa yang tidak mereka miliki dalam hal ini pasangan kita yang belum tentu akan kita nikahi suatu hari nanti.

6.Pacaran Dapat Menciptakan Suatu Lingkungan Palsu Untuk Mengevaluasi Karakter Orang Lain / Mengetahui Karakter Pasangan Kita:
Maksudnya adalah dalam berpacaran juga dapat menciptakan sebuah lingkungan palsu yang membuat seseorang tidak perlu menggambarkan secara akurat sifat-sifat negatif dan positif dari pasangan kita. Dalam suatu kencan, seseorang dengan caranya sendiri dapat memikat hati pasangannya. Si pria mengendarai mobil yang bagus dan membayari semuanya; si wanita tampak mempesona. Tapi siapa yang peduli? Bersenang-senang pada saat kencan tidak akan menunjukkan kepada siapa pun tentang karakter ato kemampuan seseorang untuk menjadi seorang suami ato istri yang baik.

7.Pacaran Sering Kali Hanya Menjadi Tujuan Akhir:
Maksudnya adalah saya tidak mendorong untuk menikahi seseorang karena telah lama berpacaran. Tetapi pasti orang bertanya-tanya apa yang anda lakukan ketika usia pacaran anda sudah bertahun-tahun? Mungkin banyak orang curiga kalau hubungan anda hanya hubungan yang di sebut DATING LIMBO (Pacaran dalam kondisi stagnan, tidak maju dan tidak mundur). Bukannya bertindak sebagai sebuah jembatan antara persahabatan dan pernikahan, pacaran justru yang menjadi tujuan akhir arti nya ada kemungkinan hanya untuk main-main saja. Kaum lajang yang terbiasa dengan gaya pacaran seperti ini akan merasa sulit untuk melepaskan diri. Sangat menyenangkan karena mereka dapat mengalamu banyak hak istimewa dari pernikahan, baik secara emosional (sering di perhatiin) maupun fisik (berhubungan seks), dalam hubungan percintaan mereka, banyak orang (khususnya pria) kurang termotivasi untuk membuat dirinya berkomitmen terhadap pernikahan. Bagi pria dan wanita yang siap untuk menikah, pemandangan ketika berpacaran dan kebiasaan-kebiasaan yang ditumbuhkan tidak menolong. Hal itu bisa tampak seperti anda sedang membuat sesuatu terjadi tetapi anda terperangkap ke dalam suatu pola hubungan jangka pendek sati kepada yang lain.

(dari berbagai sumber)

Istri Idaman, Layak Untuk Dicintai

 
Rasulullah SAW pernah memberikan gambaran karakter seorang wanita salehah,
sekaligus istri yang layak dicintai, melalui sebuah kisah yg begitu indah dan inspiratif bagi semuanya.

Kisahnya bermula ketika Rasulullah SAW mengunjungi putrinya,Fatimah Az-Zahra r.a. Yg terlihat kepayahan mengurusi urusan rumah tangganya. Saat itu, Fatimah memimta seorang hamba sahaya kepada rasul untuk meringankan pekerjaannya.

Tetapi,Rasul tidak berkenan memberikannya hamba sahaya, beliau malah mendoakan kebaikan bagi Fatimah, sambil menyatakan bahwa istri yang mengurusi keperluan rumah tangga lah yang menkadi karakter seorang wanita dalam islam, yaitu ummu wa rabbatul bait yang akan mendatangkan keridhaan Allah SWT. Rasul juga memerintahkan Fatimah untuk mengunjungi rumah Fulanah binti Fulan.
Rasul menyatakan Fulanah itu adalah wanita salihah calon ahlul jannah (penghuni surga), dan agar Fatimah bisa mengambil ibrah (pelajaran) dari kepribadian Fulanah.

Fatimah pun segera menunaikan perintah Rasul itu,ia mendatangi kediaman Fulanah sambil membawa Hasan bin Ali bin Abi Thalib r.a. Sesampainya disana, Fatimah mengetuk pintu dan mengucapkan salam, lalu minta izin untuk masuk ke rumah Fulanah.

Tetapi, fulanah sama sekali tidak mengizinkannya. Ketika Fatimah mengatakan alasannya, “engkau datang bersama anak lelakimu, dan sesungguhnya suamiku tidak berkenan kalau ada rajul ajnabi(lelaki asing) di rumahnya, selagi dia tidak ada di rumah”
“tetapi, bukankah Hasan masih kecil dan belum baligh?” tanya Fatimah
“betul. Tetapi, dia tetap rajul ajnabi bagi diriku. Aku pun harus bersikap amanah atas perintah suamiku”

Maka, kagumlah Fatimah atas pribadi mulia Futanah binti Fulan itu. Lalu dia pun kembali ke rumahnya dan menitipkan Hasan, lalu kembali ke rumah Fulanah, untuk mengetahui kesalihan wanita yg dijanjikan Rasul sebagai calon penghuni surga itu.

Setelah diizinkan masuk ke rumah Fulanah, Fatimah kagum melihat kesibukan Fulanah dalam mengurusi keperluan rumah tangganya.
Kemudian, putri Rasul itu tertegun ketika melihat meja makan Fulanah, yang telah tersedia makanan hangat, minuman segar dan…sebuah cambuk!!

Fatimah memahami untuk apa makanan dan minuman itu dihidangkan, tetapi buat apa cambuk tsb disediakan di atas meja makan???

Saking penasaran, Fatimah segera menanyakan hal itu kepada tuan rumah. Fulanah hanya tersenyum, kemudian menjelaskan bahwa makanan,minuman sekaligus cambuk itu disediakan untuk suaminya. Kalau seandainya suaminya tidak ridha atas bakti dan pelayanan sebagai istri,maka dia bersedia untuk dicambuk demi menebus ketidakridhaannya itu. Fulanah juga menyatakan bahwa dia sungguh berharap keridhaan suaminua, kerna keridhaan suami adalah keridhaan Allah SWT.

Maka, semakin kagumlah Fatimah AzZahra r.a. Atas kualitas kesalehan Fulanah binti Fulan yg dikatakan Rasul-Nya sebagai calon penghuni surga. Fatimah juga membenarkan apa yg telah dijanjikan Allah SWT, bahwa

SEBAIK-BAIKNYA PERHIASAN DUNIA ADALAH WANITA SHALIHAH,

SEMULIA-MULIANYA MANUSIA ADALAH PALING BERTAKWA,

DAN SEBAIK-BAIKNYA WANITA ADALAH WANITA YANG PALING PINTAR MENYENANGKAN HATI SUAMINYA.
 
Rasulullah SAW pernah bersabda pada Muadz bin Jabal, “kalau saja seorang manusia boleh bersujud kepada manusia lagi,aku akan memerintahkan seorang istri bersujud kepada suaminya”

Dalam AlQuran surat Annisa ayat34:
“kaum pria adalah pemimpin bagi kaum wanita. Oleh karena itu,Allah telah melebihkan sebagian mereka (pria) atas sebagian yang lain (wanita), dan karena mereka (pria) telah menafkahkan harta mereka, sebab itu maka wanita yang shaleh adalah yang taat kepada Allah….”

Semoga bisa menjadi Inspirasi
Wassalam wr.wb.
 
sumber : http://seif-elrahman.blogspot.com/2010/03/menjadi-istri-idaman-yang-layak.html

Kamis, 16 September 2010

Tingkatan Kesabaran

Firman Allah SWT, yang artinya ,”Dan , sungguh akan Kami berikan cobaan kepada kalian dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar” ,(Qs. Al-Baqarah : 155).

Sabar dapat dikategorikan dalam 3 (tiga) macam, yakni: Sabar dalam ketaatan kepada Allah, sabar dari kedurhakaan kepada Allah dan sabar dalam ujian Allah.

Ibn Tamiyah pernah berkata,’Sabar dalam melaksanakan ketaatan lebih baik daripada sabar menjauhi hal-hal yang haram. Kerena kebaikan melakukan ketaatan lebih disukai Allah daripada kemaslahatan meninggalkan kemaksiatan, dan keburukan tidak taat lebih dibenci Allah daripada keburukan adanya kedurhakaan’.

Dalam kitab Manziluz-Sa’irin, dikatakan ada tiga derajad sabar ,:

1. Sabar menghindari kemaksiatan.

Sabar dalam menghindari kemaksiatan (kedurhakaan). Dengan memperhatikan peringatan, tetap teguh dalam iman dan mewaspadai hal yang haram. Dan yang lebih utama adalah sabar menghindari kedurhakaan karena malu. Jadi ada dua faedah sabar dalam menghindari kemaksiatan, dimana dua sebabnya adalah
  • Takut akan peringatan , sebagai akibat dari maksiat itu. Faedahnya adalah tetap teguh dalam iman dan mewaspadai hal-hal yang haram.
  • Malu terhadap Allah, karena nikmatnya dibalas dengan kemaksiatan. Faedah yang didapat adalah, akan membangkitkan kekuatan iman terhadap pengabaran dan pembenaran kandungannya.
Dan yang lebih utama lagi adalah jika pendorongnya adalah Cinta, dimana seorang hamba tidak mendurhakai-Nya karena cinta kepada-Nya.

2. Sabar dalam ketaatan.

Disini seorang hamba senantiasa menjaga ketaatan itu secara terus menerus, memeliharanya dengan rasa keikhlasan dan lebih menyempurnakannya dengan ilmu. Ketaatan ini akan menjadi energi pendorong untuk meninggalkan kemaksiatan.
Kesabaran dalam tingkatan ini lebih tinggi daripada yang pertama. Benar saudaraku, sungguh bukan perkara yang ringan, bila seorang hamba berusaha senantiasa menjaga ketaatannya secara terus menerus. Maka dihadapannya ada dua penghalang yang lebih besar menghadang, yakni :
  • Tidak ikhlas, termasuk segala perbuatan yang tidak dimaksudkan selain Allah
  • Pelaksanaan yang tidak berdasarkan ilmu, misalnya tidak mendasarkan pada as-sunnah.
Sabar dalam derajad ini, memang ditopang dalam tiga hal :
  • Terus-menerus taat,
  • Ikhlas dalam ketaatan
  • Melaksanakan berdasarkan ilmu atau menyempernakan dengan ilmu.
Dan bila seorang hamba tidak menjaga ketaatannya secara terus menerus maka, ini akan menggugurkan ketaatannya itu.

3. Sabar dalam musibah.

Seorang hamba dalam pengertian ini adalah dengan memperhatikan pahala yang baik, menunggu rahmat jalan keluar, dan meremehkan musibah sambil menghitung uluran karunia dan nikmat-nikmat yang telah lampau.

Ada tiga pakaian (perhiasan) kesabaran yang dikenakan seorang hamba ketika mendapat musibah ;

a. Memperhatikan pahala yang baik. Saudarakan keyakinan kita, perhatian dan pengetahuan terhadap pahala ini, maka sejauh itu pula kita akan menjadi merasa lebih ringan dalam memikul beban musibah. Ini akan menimbulkan keyakinan bahwa akan mendapatkan pengganti. Sebagaimana orang yang sedang membawa beban yang berat , dan saat itu dia juga melihat hasil atau keuntungan yang akan dia dapat.

b. Menunggu rahmat jalan keluar atau kenikmatannya. Ini dapat meringankan beban musibah dan kesulitan yang sedang dihdapi. Terlebih lagi disertai kekuatan harapan, keyakinan dan upaya mencarai jalan keluar.

c. Meremehkan musibah. Ada dua cara dalam hal ini, yaitu menghitung-hitung karunia Allah yang telah dilimpahkan kepada kita, dan mengingat-ingat nikmat yang telah kita terima.


Menurut kitab Manazilus Sa’irin, ada beberapa tingkatan sabar, yaitu:


a. Kesabaran yang paling lemah, adalah sabar karena Allah. Kesabaran dimana seorang hamba sabar dalam mengharapkan pahala-Nya dan takut siksa-Nya.

b. Kesabaran berkat kekuatan dari pertolongan Allah. Ini adalah kesabaran orang-orang yang menghendaki Allah.

c. Yang paling utama , adalah kesabaran orang-orang yang berjalan menuju Allah. Ini adalah kesabaran menurut hukum Allah, artinya sabar dalam mendapatkan hukum-hukum yang berlaku bagi dirinya, baik yang disukai maupun dibencinya.


Wallahu a’lam

Sumber : Ibn Qayyim Al-Jauziyah, Madarijus Salikin , pendakian menuju Allah (terjemahan).

Apakah kamu Suami Idaman...??



Menjadi seorang suami yang baik bukanlah sesuatu yang mudah.Hal ini dikarenakan seorang laki-laki (suami) umumnya memiliki tanggung jawab yang lebih luas dan besar dari pada wanita. Urusan mencari nafkah, sosial kemasyarakatan, tanggung jawab dakwah dan lain sebagianya terkadang sering menyita waktunya.
Maka tak jarang diantara kaum laki-laki ada yang benar-benar tidak memiliki waktu untuk keluarganya, atau mungkin punya namun porsinya sangat kecil sehingga menyebabkan pihak keluarga khususnya isteri merasa tidak mendapatkan haknya secara utuh, walau dari satu segi (materi misalnya) sudah terpenuhi.
Seorang suami yang baik hendaklah mengerti betul hak-hak istrinya, karena hak isteri tersebut merupakan kewajiban yang harus ditunaikan. Jika kewajiban-kewajiban tersebut tidak ditunaikan maka jelas akan memberikan dampak yang buruk, baik bagi kehidupan keluarga maupun pribadi sang suami, karena bagaimanapunan seorang isteri merupakan amanat bagi suaminya.
Jika memang demikian kenyataannya bahwa seorang isteri adalah amanat maka masing-masing suami hendaknya bertanya kepada diri sendiri, apakah selama ini telah menunaikan hak-hak isteri ataukah termasuk orang yang menyia-nyiakannya serta bertidak melampaui batas terhadapnya?
Berikut ini adalah diantara hak-hak isteri yang perlu untuk diperhatikan oleh seorang suami,jika itu semua dapat direalisasikan maka insyaAllah seorang laki-laki akan menjadi suami idaman bagi istrinya.

1. Mewasiatkan Kebaikan Kepada Isteri.
Ini sebagai pengamalan dari firman Allah:
"Dan bergaullah dengan mereka secara patut. Kemudian jika kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak". (QS. 4:19)
Juga dalam sebuah hadits Nabi Shallallaahu alaihi wa Sallam bersabda:
"Berswasiatlah kalian semua kepada para wanita dengan kebaikan, sesungguhnya wanita itu terbuat dari tulang rusuk dan tulang rusuk yang paling bengkok adalah yang paling atas.Jika engkau meluruskannya maka engkau bisa membuatnya patah, dan jika engkau membiarkannya maka ia akan tetap bengkok.Maka berialah wasiat kepada para wanita". (Muttafaq 'alaih).

2. Memberikan Hak Isteri dan Jangan Menahannya.
Diriwayatkan dari Muâwiyah bin Hidah ra, ia berkata, "Aku bertanya, 'Wahai Rasulullah, apa hak isteri yang harus ditunaikan oleh seorang laki-laki diantara kami (suami)?' Beliau menjawab, "Memberinya makan jika ia (suami) makan, memberinya pakaian jika memiliki pakaian, tidak menampar wajahnya, tidak menjelek-jelekkannya serta tidak memisahkan tidurnya kecuali di dalam rumah". (HR.Ahmad).
Ada diantara sebagian orang ada yang begitu baik dan sangat memuliakan teman-temannya, namun dibalik itu ia lupa akan hak-hak istrinya yang salah satunya adalah menerima perlakuan yang baik dari sang suami. Jika kepada orang lain ia mampu berbuat baik maka mengapa kepada isterinya yang sebenarnya lebih berhak ia tidak bisa melakukannya? Padahal dalam sebuah hadits Nabi saw telah menjelaskan bahwa satu dinar yang dinafkahkan kepada keluarga (istri, dan tentunya untuk kebaikan,red) lebih baik daripada satu dinar yang dinafkahkan fisabilillah atau kepada orang miskin". (Shahih riwayat Muslim).

3. Mengajarinya Ilmu Syarâ.
Terutama dalam masalah-masalah yang menyangkut ibadah, sebagiaman firman Allah:
"Dan ingatlah apa yang dibacakan di rumahmu dari ayat-ayat Allah dan hikmah (sunnah Nabimu). Sesungguhnya Allah adalah Maha Lembut lagi Maha Mengetahui". (QS. 33:34)
Ummul Mukminin Aisyah ra. berkata, dari ayahnya (Abu Bakar ash-Shidiq Radhiallaahu anhu ) ia berkata, "Sebaik-baik wanita adalah wanita kaum Anshar, rasa malu tidaklah menghalangi mereka dari semangat dalam memahami urusan agama".
Seorang suami hendaknya mengajari isterinya tentang al-Qurân, as-Sunnah serta mendorong dan membantunya dalam ketaatan dan ibadah.
Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya.
Nabi Shallallaahu alaihi wa Sallam juga telah bersabda:
"Allah Subhanahu wa Ta'ala mengasihi seorang laki-laki yang bangun malam dan shalat, lalu membangunkan istrinya kemudian iapun ikut shalat.Jika si istri enggan ia perciki wajahnya dengan air". (HR Ahmad). Demikian pula Allah menyayangi wanita atau isteri yang melakukan hal tersebut.

4. Mempergauli Istri dengan Baik, Menjaga Perasaannya serta Menghindari Hal-hal Sensitif.
Termasuk perlakuan suami yang tak selayaknya diberikan kepada istri adalah mendampratnya, menjelek-jelekkan rupa atau kelakuan istri ataupun menyebut kekurangan-kekurangan keluarganya. Juga mencela serta memanggilnya dengan panggilan atau julukan yang buruk. Seorang suami hendaknya juga jangan menyakiti istrinya dengan menyebut kecantikan wanita lain dan mengatakan bahwa mereka lebih unggul dan lebih segala-galanya daripada dirinya.

5. Menjaga Istri.
Yaitu memeliharanya dari kerusakan dan menjaga agar jangan mendatangi tempat-tempat yang buruk. Senantiasa menampakkan cemburu terhadapnya serta menganjurkan agar banyak-banyak tinggal di rumah.
Seorang istri juga harus dijauhkan dari teman-teman yang buruk, jangan dibiarkan banyak keluar untuk hal-hal yang tidak perlu, pergi ke tempat yang tidak jelas atau melakukan safar tanpa didampingi mahram. Tumbuhkan perasaan dalam diri bahwa isteri adalah amanah yang kelak akan dipertanyakan di hari kiamat.
6. Memperhatikan Kebutuhannya.
Yang demikian akan membuatya merasa tercukupi sehingga tak akan menengok atau mencari perhatian kepada selain suaminya. Jangan sampai lupa meluangkan waktu untuk rumah kita, sediakan untuk mereka yang dirumah wajah yang ramah dan perilaku luhur.

7. Meneladani Suami-suami Pilihan.
Dengan memperhatikan bagaimana cara-cara mereka dalam mempergauli isterinya serta membuat bahagia hatinya. Seorang isteri sangatlah berhak mendapatkan semua perlakuan dan pergaulan yang baik dari suaminya. Karena dialah orang yang selalu melayaninya, memasak untuknya, membersihkan dan mencuci pakaiannya, menyambut kedatangannya waktu pulang, memelihara dan mendidik anak-anak serta secara umum dialah yang mengurus rumah tangga.
Dalam hal ini telah ada teladan yang sangat indah dari Rasulullah saw. Pernah suatu kali beliau mengajak balapan lari dengan Aisyah untuk membahagiakan hatinya. Beliau juga memanggilnya dengan panggilan yang lembut dan akrab di hati. Juga tak jarang mengajak istri-istrinya untuk berbincang-bincang, bercerita tentang kisah-kisah serta mengajak mereka bermusyawarah.

8. Bersabar dan Tahan Atas Perilaku Istri yang Tidak Menyenangkan.
Dalam kehidupan dunia dengan urusan yang begitu kompleks dan beragam pasti seseorang akan mendapati hal-hal yang tidak disukai dari pihak lain termasuk suami/istri.Allah juga menciptakan manusia ini dalam keadaan lemah dan serba penuh kekurangan.Maka segala hal yang tidak disenangi dari seorang istri, seperti masakan kurang sedap, rumah belum rapi, pakaian belum tercuci dan lain-lain hendaknya disikapi dengan penuh kesabaran dan menahan diri.Kecuali dalam hal yang menyangkut urusan akhirat seperti masalah shalat, puasa dan ibadah-ibadah wajib lainnya maka maka tidak bisa dibiarkan.

9. Menjaga Harta Istri.
Kadangkala seorang istri memiliki harta yang sangat banyak, entah dari warisan, pemberian, hasil usaha, gaji dan sebagainya. Namun meski seorang laki-laki adalah pemimpin keluarga ia sama sekali tidak berhak mengusik harta yang menjadi hak pribadi istrinya tanpa seizin darinya. Hendaknya ia berhati-hati jangan sampai megambil harta itu baik dengan terang-terangan maupun sembunyi-sembunyi, dengan janji-janji atau ancaman terkecuali dengan kerelaannya.
Allah swt berfirman:
"Berikanlah maskawin (mahar) kepada wanita (yang kamu nikahi) sebagai pemberian dengan penuh kerelaan. Kemudian jika mereka menyerahkan kepada kamu sebagian dari maskawin itu dengan senang hati, maka makanlah (ambillah) pemberian itu (sebagai makanan) yang sedap lagi baik akibatnya". (QS. 4:4)
Rasulullah saw adalah orang yang sangat amanah terhadap harta istrinya Khdijah. Beliau tak pernah mengambil harta itu kecuali apa yang menjadi haknya.Allah telah memperingatkan orng yang mengambil kembali harta mahar dari istri yang ia talak, padahal harta itu tadinya adalah milik orang tersebut, sebagaimana difirmankan:
"Dan jika kamu ingin mengganti isterimu dengan isteri yang lain, sedang kamu telah memberikan kepada seseorang di antara mereka harta yang banyak, maka janganlah kamu mengambil kembali dari padanya barang sedikitpun. Apakah kamu akan mengambilnya kembali dengan jalan tuduhan yang dusta dan dengan (menanggung) dosa yang nyata. Bagaimana kamu akan mengambilnya kembali, padahal sebagian kamu telah bergaul (bercampur) dengan yang lain sebagai suami-isteri. Dan mereka (isteri-isterimu) telah mengambil dari kamu perjanjian yang kuat". (QS. 4:20-21)
Lalu bagaimana lagi dengan harta milik istri yang susah-susah ia kumpulkan.Maka mengambil harta istri justeru akan menjatuhkan posisi suami sebagai pemimpin keluarga yang seharusnya bertanggung jawab memberi nafkah, menghormati dan melindungi istri meski keadaan istrinya lebih kaya.

10. Bersikap Adil Bagi yang Memilik Istri Lebih dari Satu.
Yaitu dengan memberikan tempat yang sama bagi masing-masing istrinya, demikian pula dalam hal mabit (bermalam) dan pemberian nafkah.Allah swt telah berfirman:
"Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu daoat mengambil pelajaran". (QS. 16:90)
Dan dalam sebuah hadits Rasulullah saw bersabda:
"Barang siapa memiliki dua istri kemudian ia condong kepada salah satunya maka ia akan datang pada hari kiamat dalam keadaan pincang".

Publikasi : www.alsofwah.or.id

Rabu, 15 September 2010

Banyak Orang Miskin Terlupakan


Kondisi Mirza Gunawan.

Suhatman Pisang dan Wahyudi
 
Liputan6.com, Tanjungjabung Timur: Hanya berbaring ke kiri dan kanan jika ingin tidur telentang, Mirza Gunawan bocah yang tinggal di Tanjungjabung Timur, Jambi, merasa tidak sanggup. Ini lantaran ia menderita pembengkakan kelenjar lendir di sekitar pantat.

Saat SCTV menjenguk, baru-baru ini, kondisi bocah berusia delapan tahun itu memburuk. Kakinya mengecil dan praktis tidak mampu beraktivitas. Bahkan, beberapa syaraf mati di sekitar pantat Mirza. Dia memang ditangani rumah sakit umum daerah, namun peralatan terbatas, jadilah Mirza mendapat perawatan seadanya. Kesedihan yang ditambah karena biaya berobat harus dibayar.

Di bagian lain negeri ini, kemiskinan masih menyergap sebagian besar warganya. Tepatnya di Kendal, Jawa Tengah. Siapa pun pasti miris dengan bayi bernama Misbahul. Ia seperti korban perang, kurus hanya tulang berbalut kulit.

Saat bernapas pun, Misbahul sangat menderita. Penderitaan yang tidak diinginkan kedua orangtua Misbahul yang hanya buruh tani, kepedihan yang semakin menyesakkan karena jatah Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) sudah habis. Artinya, orangtua Misbahul harus mencari biaya untuk buah hati mereka.
Mirza Gunawan dan Mizbahul, hanyalah potret buram kehidupan sebagian besar penduduk negeri ini. Kemiskinan yang berbaur dengan gemerlapnya pejabat negeri yang gemar korupsi. Korupsi yang merampas hak orang miskin.(ANS)