Sabtu, 13 November 2010

Bila Pasangan Tidak Menyukai Kita (Lagi)

Konflik dengan pasangan itu biasa. Namun jangan lengah, apalagi jika pasangan terlihat mati rasa.

Perjalanan sebuah hubungan (rumah tangga) seringkali dihiasi oleh konflik atau perbedaan pendapat, dari konflik besar ataupun sekedar konflik kecil-kecilan. Meski dianggap wajar terjadi, ada yang sebaiknya perlu Anda waspadai. Contohnya bila pasangan terlihat sudah “enggak mood ” lagi kepada Anda. Istilahnya, sudah mati rasa. Bagaimana mengenali tanda dan bagaimana pula mengatasinya? Bagaimana jika Anda pun ternyata sudah “mati rasa” terhadap pasangan?

Apa sih pertanda bahwa pasangan sudah “mati rasa”? Salah satu pertanda yang paling jelas adalah Si Dia enggan menatap mata Anda setiap kali berpapasan atau berbincang dengan Anda. Bahasa tubuhnya pun mengisyaratkan ia merasa tidak nyaman lagi berhadapan dengan Anda, misalnya selalu membelakangi atau menjaga jarak. Pertanda lain misalnya jarang memulai percakapan. Padahal, sebelumnya pasangan Anda tipe suami yang doyan mengobrol atau curhat kepada Anda, istrinya. Masih banyak lagi tanda-tanda yang bisa Anda cermati untuk mengambil kesimpulan bahwa pasangan sepertinya sudah tidak lagi mood  terhadap Anda.

Cuek dan tidak respek
Capek  rasanya setiap saat dicuekin suami. Semua ide dan pendapat saya juga selalu ia sanggah. Padahal, sebelumnya ia tak pernah bersikap seperti itu,” kata Dewi berkeluh-kesah tentang suaminya. Well , Anda memang tak bisa langsung menuduh pasangan tak lagi cinta kepada Anda. Bisa jadi, ia sedang lelah atau memikirkan urusan kerjaan. Namun, bila ini kerap terjadi dan feeling  Anda mengatakan ini tak wajar, bisa jadi suami memang sudah berubah dan tak lagi menghargai hubungan dengan Anda.

Akhir pekan tak lagi berkesan
“Ada yang berubah dari dia, sekarang dia selalu menolak setiap kali saya ajak keluar berakhir pekan. Padahal, dulu dia yang selalu rajin mengajak jalan-jalan, lho,” ujar Dewi lagi. Hati-hati, penolakan semacam ini juga bisa menjadi pertanda pasangan merasa malas berduaan dengan Anda. Apalagi jika setiap kali diajak, ia selalu menolak tanpa alasan yang jelas. Kalaupun ada alasannya, selalu yang dia pakai adalah alasan capek . Anda juga perlu curiga jika pasangan selalu enggan untuk berhubungan intim. Cermati, apakah penolakan pasangan memang karena alasan tertentu, misalnya capek  atau sakit, atau tak ada alasannya sama sekali.

Hilangnya Mr. Romantic
“Sekarang, suami saya nggak romantis lagi. Cuek dan dingin,” keluh Dewi tentang suaminya. Padahal, salah satu alasan Dewi dulu mau dipersunting adalah karena suaminya sangat romantis. Memang, tak selamanya seorang pria bisa selalu bersikap romantis. Kehidupan sehari-hari tentu berpengaruh terhadap jalannya sebuah hubungan. Namun, bila sikap tidak romantisnya muncul mendadak dan berlangsung lama, ada baiknya Anda curiga suami ada apa-apa. 

Jarang bertemu
Bayangkan, Anda dan suami hidup serumah, tapi jarang sekali bertemu. Di kota-kota besar, ini bisa saja terjadi, misalnya karena kesibukan kerja masing-masing. Namun, bila sebelumnya tak pernah terjadi, ada baiknya Anda bertanya-tanya, gerangan apa yang terjadi dengan suami Anda? Bisa jadi ini merupakan sinyal suami merasa tak nyaman lagi berlama-lama di rumah bertemu Anda.

Mendadak suka pulang larut
Ini juga sama dengan poin ke-4. Anda dan suami jarang bertemu, dan suami mendadak hobi pulang larut malam saat Anda sudah terlelap tidur. Sebelumnya, boro-boro pulang larut malam, jam 5 sore pun dia sudah pengin cepat-cepat pulang. Sementara, jam kerjanya jelas, lembur pun tidak. Lain halnya bila sejak awal Anda sudah tahu bahwa suami memang seorang pekerja keras atau workaholic . Hmm , Anda patut curiga suami tak lagi “kangen” pada Anda.

No more phone calls
Telepon sekarang sudah menjadi piranti wajib setiap orang, termasuk alat untuk selalu “keep in touch ” dengan pasangan. Namun, bila pasangan tak pernah mau mengangkat telepon dari Anda, sebaiknya Anda bertanya, apakah pasangan memang sengaja tidak mau menerima telepon Anda ataukah memang ia benar-benar tengah sibuk di kantornya? Kalau sibuk, logikanya ia akan menelepon balik. Nah, jika kejadian seperti ini berkali-kali terjadi, rasanya Anda layak mempertanyakan komitmennya terhadap hubungannya dengan Anda. Begitu pun dengan penggunaan internet sebagai alat komunikasi hubungan Anda. Jika sebelumnya dia selalu berkirim pesan mesra lewat Facebook saat makan siang, misalnya, lalu belakangan tak pernah lagi menyapa Anda, coba cari tahu penyebabnya.

Tak pernah lagi bicara masa depan
Pernikahan adalah sebuah ikatan yang dikuatkan dengan sebuah perjanjian untuk menjalankan bahtera rumah tangga bersama. Artinya, Anda dan pasangan harus merencanakan dan mengelola masa depan rumah tangga supaya berjalan di atas jalan yang tepat. Tapi, bagaimana rumah tangga bisa berjalan mulus bila mendadak pasangan tak pernah lagi membicarakan atau berdiskusi mengenai rumah tangga Anda, sekaligus membuat rencana-rencana untuknya? Jika ini terjadi pada pasangan, tak salah bila Anda mempunyai pikiran bahwa ia tak lagi menghargai hubungannya dengan Anda.

Jadi, Harus Bagaimana?
Apapun yang terjadi, ada baiknya Anda menanyakan kepada pasangan, apa yang sebetulnya tengah terjadi padanya. Bicarakan baik-baik dan dengan kepala dingin, kemudian cari solusinya. Bisa jadi, penyebabnya ternyata hanya masalah sepele. Misalnya, pasangan merasa tak pernah Anda perhatikan. Tapi, bisa juga persoalannya ternyata lumayan rumit yang melibatkan orang ketiga.
Tak ada salahnya merencanakan berbulan madu kedua, apalagi bila usia pernikahan sudah di atas 5 tahun. Bulan madu kedua bisa menjadi alat untuk merekatkan lagi cinta Anda yang barangkali sudah mulai luntur termakan roda kehidupan sehari-hari. Bila ternyata persoalannya rumit, tak ada salahnya meminta bantuan orang ketiga yang Anda percaya atau ahli.
Tapi, bagaimana jika ternyata Anda pun mempunyai perasaan yang sama dengan pasangan? Anda merasa hubungan Anda belakangan terasa hambar dan tak lagi penuh cinta seperti pada masa awal menjalin rumah tangga?

Solusinya sama saja. Kuncinya adalah komunikasi dan selalu memegang komitmen pernikahan. Tak ada yang bisa merusak hubungan Anda dan pasangan selama komunikasi Anda berdua terjalin bagus dan Anda berpegang pada komitmen.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar