Senin, 31 Januari 2011

62,7 Persen Siswa SMP Pernah Berzina

Padang, Singgalang
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Tifatul Sembiring kembali menegaskan komitmennya membebaskan Indonesia dari berbagai dampak negatif situs porno. Semua dimaksudkan demi masa depan generasi muda.

“Pornografi itu seperti zat adiktif yang membuat kecanduan,” kata Tifatul saat menjadi keynote speaker dalam Seminar Internasional Teknologi Informasi dan Pendidikan di Ruang Serbaguna Fakultas Teknik (FT) Universitas Negeri Padang (UNP) Sabtu (29/1).

Tifatul menyebutkan, berdasarkan riset pornografi di 12 kota besar di Indonesia terhadap 4.500 siswa-siswi SMP ditemukan sebanyak 97 persen dari mereka pernah membuka situs porno.
“Sebanyak 92,2 persen pernah kissing dan oral seks, sedangkan 62,7 persen pernah berzina, dan 21,2 persen di antaranya pernah aborsi,” sebut Tifatul tanpa merinci kota-kota tempat riset itu dilakukan.
Dari itu, sebagai orang yang bertanggungjawab terhadap perkembangan teknologi, informasi dan komunikasi, dia sangat getol melakukan pengawasan terhadap berbagai situs dan berupaya menghapus semua akses ke situs porno.

“Memang tidak mudah melakukannya karena di dunia ada 10 miliar situs,” sebutnya.
Namun dia mengaku tak akan menyerah dengan hal itu, karena semua dilakukan demi generasi muda Indonesia yang lebih baik di masa datang. “Demi generasi muda bangsa ini, saya siap mengambil berbagai resiko,” tegasnya.

Pada acara yang dihadiri juga Wakil Ketua DPRD Sumbar, Trinda Farhan Satria, Tifatul juga membeberkan tentang sejumlah targetnya dalam bidang Information and Communication Technologies (ICT) atau informasi, komunikasi dan teknologi sampai 2014 mendatang. Di antaranya menjadikan ICT sebagai pilar utama pembangunan dan menjadikan ICT sebagai devisa baru bagi negara dengan menghadirkan berbagai industri kreatif yang memanfaatkan internet sebagai media informasi bagi keberadaan produk industri kreatif tersebut.
Selain itu keberadaan ICT memberikan keuntungan yang besar bagi pertumbuhan ekonomi. Tifatul menyebutkan, sebesar satu persen investasi bidang ICT ini bisa meningkatkan perekonomian rakyat sebesar 3-5 persen. Akan halnya, penggunaan ICT bagi dunia pendidikan diakuinya masih sedikit terbatas mengingat sulitnya jaringan menjangkau sejumlah daerah di Indonesia serta tingginya biaya yang ditimbulkan akibat penggunaan ICT tersebut.

Dari itu, dia berjanji membicarakannya dengan Menteri Pendidikan, Muhammad Nuh dan Menteri BUMN, Mustafa Abubakar agar membantu lembaga pendidikan. “Lembaga pendidikan bukan profit oriented atau mencari keuntungan, maka sudah seharusnya dibantu atau disubsidi,” sebutnya.
Sebelumnya Rektor UNP, Prof. Z. Mawardi Effendi yang didampingi sejumlah petinggi UNP termasuk Dekan FT, Ganefri menyebutkan, keberadaan ICT di kampus mampu mengatasi berbagai masalah, termasuk dapat membantu pengembangan mutu pendidikan. Hanya saja, penggunaan ICT menimbulkan biaya tinggi, seperti yang terjadi di Kampus UNP yang saat ini telah memakai 60 Mega Byte dari sebelumnya hanya 30 MB.

“Dengan adanya ICT mempermudah pelayanan pendidikan di kampus, dari itu kami berharap Bapak Menteri dapat membantu,” ulasnya. Sementara Ketua Panitia Seminar, Muhammad Adri, menyebutkan, seminar tersebut bertujuan untuk makin menggali berbagai pemanfaatan ICT sebagai penunjang dalam dunia pendidikan. Seminar menghadirkan 50 pemakalah dari berbagai perguruan tinggi negeri di dalam dan luar negeri. “Sebanyak 22 pemakalah berasal dari Malaysia,” bebernya.
Peserta seminar lebih dari 250 orang dari berbagai kalangan seperti guru, dosen dan lainnya. 
sumber : http://www.minangforum.com/Thread-62-7-Persen-Siswa-SMP-Pernah-Berzina

Tidak ada komentar:

Posting Komentar