Sabtu, 01 Januari 2011

Akhir Tahun 2010, Jalan-Jalan Di Pulau Bali

Rasanya baru kemarin menginjak awal tahun 2010, tenyata kini sudah satu tahun ku jalani hidupku di tahun 2010. Rencana untuk mengisi akhir tahun 2010 ini adalah jalan-jalan ke Pulau Bali. Salah satu pulau terfavorit untuk menghabiskan hari-hari terakhir di tahun 2010 ini. Pulau Dewata nama lain dari pulau Bali ini. Pernah hancur lebur dunia pariwisata di pulau Bali ini saat terjadi Bom Bali I dan Bom Bali II. Namun kini pulau Bali dengan pariwisatanya kembali merangkak dan memperbaiki diri menata kehidupan menjadi lebih baik lagi.

Perjalanan menuju pulau Bali jika ditempuh dari Banyuwangi kota sebenarnya tidak terlalu jauh. Jarak antara Ketapang dengan Banyuwangi kota kira-kira hanya 10 km. Tetapi karena aku tinggal di desa yang letaknya di pelosok Banyuwangi sekitar 70 km dari pusat kota Banyuwangi maka rasanya terlalu jauh. Bayangkan saja, siap-siap berangkat dari rumah pukul 18.30 WIB sampai tempat yang ditentukan untuk tour sekitar pukul 18.45. Namun bus yang membawa rombongan ke Bali belum datang (ah ah menunggu deh...), akhirnya sekitar pukul 19.30 WIB(Bada Shalat Isya) 2 bus Akas datang dan membawaku bersama rombongan meluncur menuju ke ketapang. Hujan sangat lebat saat itu, angin bertiup sangat kencang sempat membuatku khawatir takut tidak jadi jalan-jalan ke Bali.
Persiapan ke Bali pun sudah dipersiapkan jauh-jauh hari.Sebenarnya sebelum deal mau pergi jalan-jalan ke Bali sudah ada 2 pilihan yaitu pergi ke arah Barat (Yogyakarta) atau ke arah Timur (Bali). Yah, hidup memang pilihan. Menentukan pergi jalan-jalan di akhir tahun pun musti memilih. Akhirnya pilihan jatuh ke Bali dengan pertimbangan karena ke arah Barat (Yogyakarta) sedang ada bencana (musibah) meletusnya gunung merapi,  jaraknya lebih jauh dan tempat pariwisata yang dikunjunginya pun relatif lebih sedikit. Sehingga pilihan jatuh ke arah Timur (Bali) yang jaraknya lebih dekat dan tempat pariwisatanya juga lebih banyak.(Gayus ajah plesiran sampai ke Bali, bahkan sempet liat tennis yah...hehehe)

Tak terasa malam kian merambat hingga sampai di Ketapang sekitar pukul 21.00 WIB. Udara sudah mulai dingin, aku semakin merapatkan jaket switer ke tubuhku. Dinginnya malam dan dinginnya AC bus membuatku menggigil kedinginan. Aku memang alergi dingin, tiap muncul rasa dingin di tubuh pasti hidungku jadi pilek sehingga aku selalu menyiapkan tissu di tas.(uh..uh..meler dech ingusna).Untunglah, saat itu kondektur bus menyuruh semua penumpang untuk keluar dari bus. Saat memasukan bus ke dalam kapal fery para penumpang di mohon naik ke atas kapal melewati tangga di atas jembatan.(jalan lagi..tu..wa..ga..pat).
Yang unik di bawah jembatan di Ketapang ada orang yang berendam di laut minta koin. "Apa enggak kedinginan malam-malam berendam bahkan berenang di laut tanpa pakai baju hanya untuk mencari/mendapatkan koin-koin uang receh yang dilemparkan oleh penumpang?" ujarku dalam hati.Hidup memang keras butuh perjuangan untuk tetap bertahan hidup (..kari nelongso ya rek..)
Tetapi jangan lupa, setiap akan pergi ke Bali yang namanya KTP harus dibawa. Apalagi jika naik sepeda motor maupun mobil pribadi pasti pemeriksaan polisi di Ketapang dan Gilimanuk lebih ketat lagi. Tiap kendaraan pasti diperiksa. Maka bawalah selalu KTP di dompet, SIM atau yang lainnya tidak berlaku, yang dibutuhkan KTP (bagi yang udah dewasa) atau Kartu Pelajar (untuk yang masih sekolah) supaya pemeriksaan lebih mudah dan perjalanan lebih lancar.(oce...)

Ada dua hal, yaitu "2 A" yang menyebabkan pelayaran kapal dari Ketapang(Banyuwangi) ke Gilimanuk (Bali) atau sebaliknya menjadi lancar. Yang pertama adalah "AnTri", jika penumpang yang akan naik kapal jumlahnya banyak maka antrinya akan lama. yang kedua adalah "AnGiN", jika angin yang bertiup sangat kencang, maka kapal akan berlayar sangat pelan, bahkan bisa saja berhenti di tengah lautan untuk menunggu angin maupun ombak. Jika angin yang bertiup tidak terlalu kencang maka pelayaran akan lebih lancar. Rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk antri naik kapal sekitar 1,5 jam. Karena kebetulan saat itu yang mau pergi ke Bali sangat banyak. Rombongan dari Semarang, Yogyakarta, Riau dll tumplek blek jadi satu di pelabuhan Ketapang. Yah, namanya juga liburan akhir tahun. Semua pekerja ingin sejenak istirahat dari rutinitas sehari-hari dan memilih Bali sebagai tempat berlibur.

Dengan jumlah penumpang yg sangat banyak, akhirnya aku pun bisa naik kapal dan mencari tempat duduk yang nyaman. Naik Kapal tidak sama dengan naik bus atau kereta yang harus duduk sesuai nomer. Naik kapal bebas memilih tempat duduk, mau duduk dekat jendela, di ruang tengah, di lantai atas ataupun dekat WC boleh kok..(ha ha ha). Kebetulan aku duduk di ruang tengah sambil liat TV digital yang kebetulan acaranya sepakbola. Tapi sayang, karena penggunaan antena dengan sinyal, maka begitu sinyal hilang, acara TV pun jadi hilang...(kasian yah). Sampai akhirnya kapal pun bersandar. menunjukan pukul 24.00 WIB atau pukul 01.00 WITA. Rencana liburan akhir tahun 2010 ke Bali untuk mengunjungi dan menikmati : sunrise di pantai sanur, pagelaran tari barong, belanja di cening bagus dan agung bali, sunset di pantai kuta, menginap di hotel, tanjung benoa (penangkaran penyu), danau beratan, bedugul dan tanah lot.(kebayang`kan padatnya acara liburanku...asik..asik deh..hehehe...)

Bus membawaku bersama rombongan menuju Sanur untuk menikmati matahari terbit (sunrise). Berhenti dan istirahat di Masjid Al Ihsaan. Masjid terbesar untuk muslim yang tinggal di kawasan Sanur Bali. di Bali memang sangat sulit mencari masjid atau musholah untuk shalat, maklumlah daerah Bali penduduknya mayoritas Hindu, sehingga sangat sulit mendapatkan masjid, sehingga kalau tidak ada masjid harus siap untuk shalat di dalam bus.

Menikmati panorama pantai Sanur sambil menunggu sunrise memang menyenangkan angin sepoi-sepoi. para wisatawan lain pun mulai berdatangan.Menjelang pukul 08.00 WITA, acara menikmati sunrise di Sanur usai sudah berlanjut untuk sarapan pagi di rumah makan Cah Ndeso di Gianyar. Namanya juga liburan yang makan pagi di rumah makan Ndeso pun rame dan antri (lagi-lagi antri...cape deh).

Usai makan pagi perjalanan dilanjutkan melihat pagelaran seni tari barong di Sukawati, Gianyar, Bali. Tari Barong adalah salah satu tarian bali yang berasal dari khazanah kebudayaan Pra-Hindu. Tarian ini menceritakan tentang pertarungan antara kebaikan (dharma) melawan kejahatan (adharma). Dalam tarian ini wujud kebaikan dilakonkan oleh Barong, yaitu penari dengan kostum binatang berkaki empat, sementara wujud kejahatan dimainkan oleh Rangda, yaitu sosok yang menyeramkan dengan dua taring yang sanggat tajam di mulutnya.
Biasanya cerita pertarungan antara Barong dan Rangda juga dilengkapi dengan tokoh-tokoh lainnya, seperti Kera (sahabat Barong), Dewi Kunti, Sadewa (anak Dewi Kunti), serta para pengikut Rangda. Tari Barong yang biasa ditampilkan di ada beberapa jenis, di antaranya Barong Ket, Barong Bangkal (babi), Barong Gajah, Barong Asu (anjing), Barong Brutuk, serta Barong-barongan. Namun, di antara jenis-jenis Barong tersebut yang paling sering dijadikan pertunjukan adalah Barong Ket, atau Barong Keket yang memiliki kostum dan tarian cukup lengkap.

Jadwal pertunjukan :
- Kuta  dari pukul 09.00 – 10.00 wita
- Batubulan ( Gianyar ) dari pukul 09.30 – 10.30 wita
Hanya perlu membeli tiket seharga Rp 80.000/orang, kamu sudah bisa menikmati pertunjukan tari barong dan ambil foto sepuasnya.

Itu dulu aja ya sekelumit kisahku dalam liburan akhir tahun 2010 di Pulau Bali. Kapan-kapan disambung lagi ya..cerita tentang Pulau Bali. Bye..bye......muachh

Tidak ada komentar:

Posting Komentar