Rabu, 02 Juni 2010

Kepadatan Penduduk Solo Tertinggi Se-Jateng

SOLO - Selama sepuluh tahun pertambahan penduduk di Solo ternyata hanya 2,6 persen. Meski hanya 2,6 persen, namun kenaikan ini tergolong cukup tinggi. Badan Pusat Statistik (BPS) Solo bahkan menyebut kepadatan penduduk di Solo paling tinggi se-Jawa Tengah.

Dari hasil rekapitulasi sensus penduduk 2010 yang dilakukan BPS pada 1-31 Mei penambahan penduduk di Solo tercatat 11.328 jiwa. Pada sensus penduduk 2010, total jumlah penduduk di Solo mencapai 503.421 jiwa. Sedangkan pada 2000 lalu, jumlah penduduk di Solo hanya 490.214 jiwa.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Solo Toto Desanto mengatakan, semula pihaknya memperkirakan hasil pencacahan penduduk di Solo mencapai 520.000 jiwa. Namun kenyataannya hanya 503.421 jiwa pada tahap pertama ini. Dalam sensus tahap pertama ini, BPS hanya menjumlah total penduduk yang ada di Solo. Sedangkan untuk tahap kedua nanti, petugas akan melakukan pendataan dengan lebih rinci lagi. "Jumlah kenaikan penduduk pada sensus tahun ini di Solo termasuk tinggi dibandingkan dengan kota atau kabupaten lainnya," ujarnya saat ditemui Radar Solo di ruang kerjanya kemarin (31/5).

Toto menyebut, dengan jumlah penduduk sebesar itu dan luas wilayah hanya 44 kilometer persegi, Toto mengklaim jika tingkat kepadatan penduduk di Solo sangat tinggi. Totok malah menyebut tingkat kepadatan penduduk di Solo yang tertinggi di Jateng. Kendati belum ada data pasti yang masuk, Toto menduga naiknya jumlah penduduk di Solo karena faktor pendatang yang ingin mengadu nasib di kota ini. Dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir, daya tarik Solo di mata masyarakat luar cukup tinggi.

Toto menyatakan pada sensus penduduk kali ini BPS Solo mengerahkan 1.112 petugas. Mereka terdiri dari 834 petugas cacah lapangan (PCL) dan 278 koordinator tim (kortim) di lima kecamatan. Setiap tim terdiri dari satu kortim dan tiga PCL. Pertanyaan yang diajukan 40 buah. "Mereka sudah menjalankan tugasnya sesuai dengan posnya masing-masing," terangnya.

Tujuan diadakan sensus sendiri, lanjut dia, yakni mengumpulkan dan menyajikan data dasar penduduk, rumah tangga dan perumahan hingga tingkat administrasi terkecil. Data yang dikumpulkan meliputi nama, umur , jenis kelamin , pendidikan, serta ketenagakerjaan. Hal ini nantinya akan diajukan kepada Presiden sebagai bahan laporan pidato kenegaraan pada 16 Agustus mendatang.

Toto mengimbau, bagi penduduk yang merasa belum disensus, diharapkan untuk segera melapor ke tingkat kelurahan. Nantinya petugas sensus akan mengambil data jumlah penduduk yang belum tercover. "Kami memberikan batas akhir kepada masyarakat hingga 15 Juni mendatang. Dan masyarakat harus pro aktif," paparnya.(rdo/nan)

Sumber : Radar Solo, 01 Juni 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar