Jumat, 04 Juni 2010

Sukarelawan Gaza Mengaku Disetrum

INILAH.COM, London – Serdadu Israel mengklaim mereka hanya membela diri. Namun saksi mata tak mendukung cerita tersebut dan mengaku disetrum serta dipukuli selama kejadian berlangsung.
Salah satu saksi mata, Norman Paech menuturkan apa yang ia saksikan. Mantan politisi Jerman ini berada di atas Mavi Marmara ketika kejadian. Menurut Paech, waktu kejadian adalah pukul 04.30, Senin (31/5) waktu setempat. “Tak lama setelah kejadian, kami mendengar ledakan dan serdadu dari heli turun ke kapal kami,” paparnya.
Paech berkata semua serdadu mengenakan masker, membawa senjata besar dan sangat brutal. Ia hanya melihat tiga aktivis memberi perlawanan dengan tongkat, itupun hanya untuk mempertahankan diri. “Tak tahu lagi jika di bagian lain kapal ada yang menggunakan senjata,” tuturnya.
Sementara Dmitris Gielalis, aktivis Yunani yang naik kapal lainnya juga mengatakan hal serupa. “Dalam beberapa detik, serdadu sudah memenuhi kapal. Mereka menggunakan peluru plastik, kami dipukuli dan disetrum. Mereka menggunakan semua metode yang bisa kami pikirkan. Tentunya, kami tak bersiap menghadapi situasi perang,” ulasnya.

Sementara aktivis Turki Nilufer Cetin bersembunyi di kamar mandi bersama bayinya ketika insiden berlangsung. Ketika Mavi terus berjalan, serangan kapal Israel makin intensif. “Sangat buruk dan brutal. Kapal kami berubah menjadi lautan darah,” ujarnya.
Cetin merupakan yang pertama dilepas karena memiliki seorang anak. Ia berkata pihak Israel menyita semua peralatan komunikasi mereka, seperti ponsel dan laptop. “Kami paham bahayanya, namun ada ribuan bayi di Gaza. Jika sampai, kami bisa bermain dengan mereka dan memberi makan,” tandasnya. [BBC/vin]
Sumber : Inilah.Com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar