Liputan6.com, Sukabumi: Aisyah, seorang ibu dari keluarga miskin, warga Kampung Leubak Wangi, Desa Palasari Hilir, Parungkuda, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, melahirkan bayi kembar empat. Mochamad Yusuf, suami Aisyah kepada SCTV, Senin (29/3), mengatakan, ketika istrinya akan melahirkan, dia membawanya ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sekarwangi, Cibadak, Sukabumi, dengan menggunakan Kartu Jamkesda (Jaminan Kesehatan Daerah).
Namun, pihak RSUD Sekarwangi merujuk istrinya ke RSUD R. Syamsudin, dengan alasan kekurangan alat medis. Sesampainya di RSUD R. Syamsudin, Aisyah, sang istri melahirkan empat bayi, pukul 01.00, dini hari tadi. Padahal usia kandungannya baru menginjak enam bulan. Tiga dari empat bayi selamat. Sedangkan satunya lagi meninggal dunia.
Menurut Juliana, dokter RSUD R. Syamsudin, kondisi ketiga bayi yang selamat masih diambang normal dan hingga kini masih terus dipantau kondisinya.
Meski bahagia istrinya melahirkan dengan selamat, Yusuf kini kebingungan bagaimana caranya membayar biaya perawatan dan persalinan istrinya, pasalnya Kartu Jamkesda miliknya tidak berlaku di RSUD R. Syamsudin. Yusuf, sangat berharap bantuan para dermawan guna melunasi biaya persalinan serta perawatan istri dan bayinya, sebab, pekerjaannya sebagai buruh cangkul pasir dengan upah 20 ribu rupiah perhari, tidak memungkinannya untuk membayar biaya rumah sakit yang mencapai belasan juta rupiah.(ARL)
Namun, pihak RSUD Sekarwangi merujuk istrinya ke RSUD R. Syamsudin, dengan alasan kekurangan alat medis. Sesampainya di RSUD R. Syamsudin, Aisyah, sang istri melahirkan empat bayi, pukul 01.00, dini hari tadi. Padahal usia kandungannya baru menginjak enam bulan. Tiga dari empat bayi selamat. Sedangkan satunya lagi meninggal dunia.
Menurut Juliana, dokter RSUD R. Syamsudin, kondisi ketiga bayi yang selamat masih diambang normal dan hingga kini masih terus dipantau kondisinya.
Meski bahagia istrinya melahirkan dengan selamat, Yusuf kini kebingungan bagaimana caranya membayar biaya perawatan dan persalinan istrinya, pasalnya Kartu Jamkesda miliknya tidak berlaku di RSUD R. Syamsudin. Yusuf, sangat berharap bantuan para dermawan guna melunasi biaya persalinan serta perawatan istri dan bayinya, sebab, pekerjaannya sebagai buruh cangkul pasir dengan upah 20 ribu rupiah perhari, tidak memungkinannya untuk membayar biaya rumah sakit yang mencapai belasan juta rupiah.(ARL)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar