Kamis, 06 Mei 2010

Bocah Terbakar Koran

Bocah Terbakar Koran
BANYUWANGI-Sakti, 8, anak sulung pasangan MH Said dan Faramitasari, warga Dusun Jalen, Desa Setail, Kecamatan Genteng, menderita luka bakar serius di punggung. Musibah itu terjadi ketika korban membakar koran di depan rumahnya kemarin (5/5).

Ketika koran tersebut terbakar, diduga angin berhembus dan menerbangkan koran tersebut ke baju bagian belakang. Ketika api membakar tubuhnya, dia masih asyik bermain tanpa menyadari bahaya telah mengancam.

Setelah punggungnya terasa panas, Sakti langsung berteriak memanggil ibunya dan Sutinah, sang pembantu di rumah itu. Faramitasari yang tidur bersama anak keduanya di dalam kamar tidak mendengar teriakan anak sulungnya.

Saat itu juga Sakti berlari ke dalam kamar. Dia melompat ke atas kasur sambil berteriak. Barulah diketahui bahwa api masih membakar punggung bocah itu. "Saya juga langsung berteriak, karena baju anak saya sudah terbakar," tutur Faramitasari.

Sutinah yang mengetahui Sakti terbakar hanya terbelalak tanpa bisa berbuat apa-apa. "Saya bingung, jadi saya hanya berteriak-teriak saja," ujar Sutinah.

Teriakan Fara dan Sutinah didengar para tetangga. Puluhan ibu-ibu tetangga pun langsung datang berhamburan. Mereka segera memberi pertolongan dan menyiramkan air ke tubuh Sakti. Akhirnya, api bisa dipadamkan. Begitu api padam, luka bakar di punggung dan tangan kanan bocah itu diolesi pasta gigi. Lantaran lukanya terlihat mengkhawatirkan, Sakti dibawa ke RSUD Genteng. "Jelas saya khawatir, karena luka bakarnya lumayan parah," ujar Fara.

Keterangan paramedis, korban mengalami luka bakar selebar 18 persen. "Pasien kecil ini terbakar kulit arinya dan sebagian bawahnya. Dia harus di opname, mengingat luka bakar seperti ini rawan sekali," terang seorang paramedis. (azi/bay)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar