Jumat, 30 April 2010

8 Korban Perkosaan Dalam 3 Bulan: “Pedihnya Sampai ke Ulu Hati” (2)

Kisah Bocah Pemberani
Nasib Van (9) memang tak seburuk Sus. Gadis cilik berwajah manis ini tergolong anak pemberani sehingga luput dari aksi perkosaan. Alkisah, suatu siang belum lama ini, siswi SDN 26 Kompleks Perumnas Monang-Maning itu disapa seorang pria yang mengaku teman kepala sekolahnya. Saat itu Van baru tiba lagi di sekolahnya ntuk mengikuti les. “Dia minta diantar ke SDN 27. Saya percaya saja, enggak menyangka dia orang jahat,” kisah Van yang didampingi sang ayah, Bripka Pol. Siswanto (40) dan ibunya, Masrikan (39).
Jadilah Van dibonceng pria itu dengan motor. Ia diajak berputar-putar hingga sampai ke kawasan Peguyangan, 10 km dari rumah Van. Si cilik tetap tak curiga. Ketika hari mulai gelap, motor diarahkan ke sawah, lalu berhenti. Tiba-tiba saja, semua pakaian Van dilucuti kemudian ia dibaringkan di atas tumpukan jerami di hamparan sawah itu.
Beruntung Van gadis pemberani. Ia berusaha berteriak meski kemudian mulutnya dibekap. Tak hilang akal, Van menggigit tangan si pelaku. “Ini bekas kuku pelaku yang melukai wajahnya,” kata sang ayah ambil menunjukkan luka bekas goresan kuku di samping mata kanan Van. Oleh karena melawan, terjadilah pergulatan. Di saat berguling-guling itu, tangan Van berhasil meraih sandal yang kemudian ia layangkan beberapa kali ke wajah pelaku.
Entah karena gentar mendapat perlawanan sengit, si pelaku kemudian mengurungkan niat busuknya dan bergegas menuntun motornya kemudian pergi. “Meski pelaku sudah pergi, Van belum berani meninggalkan lokasi. Van duduk saja sendirian di tengah sawah,” kisah Masrikan, sang ibu. beberapa waktu setelah yakin penjahat itu pergi, Van pun berjalan ke jalan raya dan bertemu seorang wanita yang kemudian membantu melaporkan kejadian itu ke polisi.
Kendati bersyukur anaknya lolos dari kejahatan seksual, Siswanto tetap geram dengan sikap petugas yang belum juga berhasil mengungkap kejahatan yang terus membayang-bayangi anak-anak di Bali tersebut. “Harus minta berapa korban lagi baru pelaku bisa tertangkap?” kata Siswanto dengan nada tinggi. “Saya juga petugas yang pernah cukup lama di Serse, jadi tahulah cara kerja anggota dan faktor kesulitan setiap kasus,” ujarnya sengit.
Kegeraman Siswanto agaknya bisa sedikit terobati. Seorang pelaku pemerkosaaan bocah SD di Bali, Sal (28) dibekuk polisi. Polisi masih memburu pelaku lainnya. Kamis sore (23/4), polisi berhasil membekuk salah satu tersangka pelaku. “Ini 100 persen pelaku pemerkosaan, namun masih kami kembangkan lagi,” kata Kapolda Bali Irjen Polisi Sutisna dan Kapoltabes Denpasar, Kombes Polisi Gde Alit Widana. Tersangka pelaku, Sal, adalah salah satu pemerkosa bocah SD di kawasan Pulau Moyo, Denpasar. Saat itu, korban yang berusia 9 tahun itu tengah asyik bermain di depan rumah lalu didatangi pelaku yang menyamar sebagai tamu.
GANDHI
sumber : www.tabloidnova.com 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar