Minggu, 04 April 2010

Bacabup Independen Terancam Gugur

Pudjo-Erna dan Ratna-Nuris Tak Penuhi Syarat

BANYUWANGI - Dua pasangan bakal calon bupati (bacabup) perseorangan terancam tidak bisa mengikuti pilkada 14 Juli nanti. Pasalnya, dukungan terhadap Pudjo Setijono-Erna Padmi Andajaningrum dan Ratna Ani Lestari-Yusuf Nuris tidak memenuhi. Hal itu diketahui dari hasil rekapitulasi di beberapa Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK).

Seperti yang terjadi di PPK Kalipuro. Banyak dukungan kepada kedua pasangan bacabup perseorangan itu tumbang lantaran tidak memenuhi syarat. Di Kecamatan Kalipuro, pasangan Pudjo-Erna mengajukan dukungan 656 pendukung. Dari jumlah itu, sejumlah Panitia Pemungutan Suara (PPS) telah melakukan verifikasi faktual. Hanya saja, setelah diverifikasi, tidak satu pun dukungan yang memenuhi syarat. Dari 656 dukungan, seluruhnya gugur karena tidak memenuhi syarat.

Ketua PPK Kalipuro Istupik mengatakan, dukungan untuk pasangan Pujdo-Erna tidak diverifikasi karena daftar dukungannya tidak ada. Padahal, dukungan warga harus tertuang dalam daftar dukungan yang diteken langsung pendukung dan pasangan calon. Sementara itu, dukungan milik pasangan Pudjo-Erna tidak ada tanda tangan pendukung dan pasangan bacabup. Itu terjadi karena daftar calon tidak dilampiri daftar dukungan seperti yang diatur dalam peraturan Komisi Pemilihan Umum (KPU). "Pasangan ini hanya menyerahkan lampiran KTP (kartu tanda penduduk) pendukung, sedangkan daftar pendukungnya tidak ada," ungkap Istupik kepada koran ini kemarin (3/4).

Lantaran tidak ada daftar dukungan, secara otomatis pendukung pasangan Pudjo-Erna di Kecamatan Kalipuro dianggap tidak ada. Kecuali pasangan tersebut bisa melakukan perbaikan dalam waktu yang ditetapkan oleh KPU.

Nasib serupa menimpa pasangan Ratna-Nuris. Ratusan pendukungnya tumbang. Dari 997 pendukung, yang memenuhi syarat hanya 708 orang. Yang 289 pendukung tidak memenuhi syarat. Penyebab gugurnya dukungan pasangan incumbent itu ada beberapa hal, di antaranya karena pendukungnya menyatakan tidak pernah mendukung, KTP dobel, dan beberapa penyebab lain. Namun, sebab yang paling banyak sehingga dukungan gugur, karena mereka tidak pernah memberikan dukungan kepada Ratna-Nuris. "Rekap hasil verifikasi di Kecamatan Kalipuro sudah rampung. Kita tinggal menunggu proses verifikasi yang belum melaksanakan," beber Istufik.

Tidak hanya di Kalipuro. Hal yang sama juga terjadi di beberapa kecamatan lain. Dukungan kepada Pudjo-Erna juga banyak yang tumbang. Penyebabnya sama, yakni tidak menyerahkan daftar dukungan dan hanya menyerahkan fotokopi KTP pendukung.

Begitu juga pasangan Ratna-Nuris. Di beberapa kecamatan, pendukung Ratna ternyata banyak yang menarik dukungan. Alasannya, mereka tidak pernah mendukung. Bahkan, beberapa warga mengaku tidak pernah memberikan tanda tangan dukungan kepada Ratna-Nuris.

Di beberapa desa di Kecamatan Wongsorejo, dukungan untuk Ratna rontok karena mereka merasa dicatut sebagai pendukung. Di Desa Bumirejo, misalnya. Pendukung Ratna yang tertera dalam data PPS berjumlah sekitar 300 orang. Namun setelah diverifikasi, jumlahnya menyusut menjadi 15 orang saja. Sisanya menarik diri karena tidak pernah mendukung. "Kita nggak ikut campur, PPS kita persilakan kerja secara profesional," kata salah seorang kades yang menolak namanya disebutkan. (afi/irw)

sumber : radar banyuwangi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar